"Ada yang sudah terlanjur keluar dari Solo, ada yang masih bertahan. Yang bertahan di asrama ini, kalau kekurangan logistik, kami sediakan," kata Rektor UNS, Jamal Wiwoho kepada Medcom.id, Kamis, 2 April 2020.
Jamal memastikan, UNS juga terus memantau kesehatan para mahasiswa yang sebagian besar perantau ini. Pemantauan bekerja sama dengan Rumah Sakit Pendidikan UNS.
"Jadi kalau ada yang sakit, suhunya sampai 39 derajat celcius, mengeluh, segera kami beri tahu kemudian kita kirim ke RSP UNS," lanjut dia.
Baca: UIN Jakarta Sediakan Bantuan Makanan untuk Mahasiswa Rantau
UNS mengaku menyiapkan sistem pemantauan khusus. Informasi terkait keberadaan mahasiswa, kesehatan, dan logistik selalu di perbaharui dari bidang kemahasiswaan UNS.
Kebijakan ini dilakukan agar mahasiswa tetap bisa mengikuti perkuliahan dengan tenang. Bahkan, UNS juga menyediakan pulsa gratis untuk menunjang pembelajaran daring.
"Kemarin kita terima Rp300 juta untuk sedekah pulsa kepada mahasiswa Bidikmisi dan miskin. Semua didorong agar kuliah jalan dan terjamin dalam kondisi sulit ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News