Keduanya berada dalam kompleks yang disebut Istana Kepresidenan Jakarta dengan luas 6,8 hektare. Belum banyak yang tahu, kedua istana tersebut berbeda satu sama lain.
Melansir laman setneg.go.id, terdapat sejumlah perbedaan antara Istana Negara dan Istana Merdeka. Mulai dari ciri arsitektur hingga fungsi dari masing-masing istana.
Sebelumnya, yuk kita ketahui sejarah dari masing-masing istana tersebut. Istana Negara pada awalnya merupakan kediaman pribadi seorang warga negara Belanda bernama J.A. van Braam.
Istana Negara mulai dibangun pada 1796 oleh J.A. van Braam. Namun, kemudian diambil alih pada 1816 oleh pemerintah Hindia Belanda.
Saat itu, istana tersebut dijuluki Hotel Gubernur Jenderal. Karena ditempati sebagai kediaman para Gubernur Jenderal Belanda.
Sedangkan, Istana Merdeka dibangun kemudian. Istana Merdeka merupakan bentuk perluasan Istana Negara karena dianggap kurang memenuhi syarat keperluan.
Istana Merdeka dibangun pada 1873. Istana ini dirancang oleh arsitek Drossares pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden.
Istana Merdeka rampung seluruhnya pada tahun 1879. Bangunan tersebut waktu itu dikenal dengan nama Istana Gambir.
Perbedaan Istana Negara dan Istana Merdeka
Berikut perbedaan Istana Negara dan Istana Merdeka1. Arsitektur
Istana Negara memiliki halaman yang khas dengan adanya patung pemanah, air mancur dan dua pohon beringin. Sedangkan Istana Merdeka identik dengan air mancur di tengah halaman yang kerap digunakan sebagai lapangan upacara HUT RI.2. Fungsi
Istana Negara menjadi tempat kegiatan resmi kepresidenan dan merupakan kantor dari Presiden RI. Selain itu, Istana Negara juga berfungsi sebagai tempat acara jamuan makan kenegaraan, pelantikan pejabat tinggi negara dan rapat kerja nasional.Sedangkan Istana Merdeka digunakan untuk upacara HUT RI. Selain itu digunakan juga untuk menyambut tamu negara serta penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat.
3. Lokasi
Istana Negara berada di Jalan Veteran dengan posisi menghadap ke sungai Ciliwung. Sedangkan Istana Merdeka berada di Jalan Merdeka Utara dengan menghadap ke Monumen Nasional (Monas).Kondisi istana menjadi pembicaraan setelah Presiden Joko Widodo membandingkan Istana Negara (Istana Garuda) di IKN dengan istana yang ada di Jakarta dan Bogor. Istana Negara di Jakarta dan di Bogor menurutnya sangat kental dengan bau kolonialisme.
"Kita ingin menunjukkan bahwa kita punya kemampuan untuk juga membangun ibu kota sesuai dengan keinginan kita, desain kita. Tetapi memang masih memerlukan waktu yang panjang," kata Jokowi saat memberi pengarahan kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia, di IKN, Selasa, 13 Agustus 2024.
"Jadi kalau istana kita yang ada di Jakarta, di Bogor, itu adalah istana bekas kolonial yang dulunya dihuni," kata Jokowi mengawali ceritanya.
Ia menyampaikan Istana Negara di Jakarta maupun Bogor telah ditempati selami 79 tahun. Dia merasa ada banyangan kolonial di dalamnya.
"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa itu sekali lagi, Belanda. Bekas gubernur jenderal Belanda, dan sudah kita tempati 79 tahun. Baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi," kata Jokowi.
Baca juga: Begini Sejarah Istana Negara yang Disebut Jokowi Bau Kolonial |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id