Istana Negara ilus. DOK dprd.indramayu.go.id
Istana Negara ilus. DOK dprd.indramayu.go.id

Begini Sejarah Istana Negara yang Disebut Jokowi Bau Kolonial

Ilham Pratama Putra • 14 Agustus 2024 11:27
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur beserta fisik Istana Negara (Istana Garuda) sebagai bukti Indonesia memiliki kemampuan membangun ibu kota yang diinginkan dan didesain sendiri. Jokowi membandingkan dua Istana Negara di Jakarta dan Bogor yang dinilainya sangat kental dengan bau kolonialisme.
 
Istana Negara, khususnya di Jakarta merupakan peninggalan era kolonialisme di Indonesia. Istana Negara yang terletak di Jalan Merdeka Utara, Jakarta merupakan bangunan yang menjadi pusat pemerintah Hindia-Belanda.
 
Melansir laman setneg.go.id, Istana Negara di Jakarta mulai dibangun pada 1873. Bangunan itu dirancang oleh arsitek Drossares pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden.
 
Bangunan ini akhirnya rampung seluruhnya di 6,8 hektare kawasan tersebut pada 1879. Saat itu, merupakan masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge.

Pada 1879, Istana Negara masih dikenal dengan nama Istana Gambir. Istana itu setidaknya menjadi tempat tinggal tetap oleh 15 gubernur jenderal Hindia Belanda, 3 Saiko Syikikan (Panglima Tertinggi Tentara XVI Jepang di Jawa), Presiden pertama Soekarno, Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid dan Presiden ke-7 Joko Widodo yang kini pindah tempat tinggal di Istana Negara Bogor.
 
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, istana ini menjadi saksi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda.
 
Melansir sumber lainnya, pada laman esi.kemdikbud.go.id, pada 27 Desember 1949, dikalukan upacara penyerahan kedaultan dari Belanda kepada Pemerintah Indonesia. Hari bersejarah selanjutnya adalah pada 17 Agustus 1950, untuk pertama kalinya, HUT RI digelar di kawasan Istana Negara atau dikenal dengan Istana Merdeka.
 
Selain di Istana Negara, seremonial penyerahan kedaulatan RI juga dilakukan pada waktu bersamaan di Istana Dam Amsterdam. Pada hari itu pula, nama Istana Gambir tak lagi dipakai.
 
Perubahan nama Istana Gambir menjadi Istana Negara dilakukan Presiden Seokarno. Hal ini sebagai bentuk syukur penandatanganan tersebut.  
 
Fungsi istana pada zaman Soekarno, presiden memakai ruang di sisi timur Istana Merdeka sebagai kamar tidurnya. Ruang tidur itu berseberangan dengan ruang kerjanya dan dipisahkan oleh bangsal luas yang dikenal sebagai ruang resepsi.
 
Sisi barat depan Istana Merdeka dipergunakan bagi kegiatan-kegiatan yang lebih resmi. Pada 1962 kompleks Istana Negara kembali dikembangkan.
 
Presiden Soekarno meminta arsitek Soedarsono merancang bangunan tempat tinggal tamu negara atau kini disebut Wisma Negara. Wisma ini berada di sisi barat pelataran dalam istana dan selesai dibangun pada 1964.
 
Selanjutnya tak banyak perubahan pada Istana Negara. Perubahan hanya pada tata letak hingga fungsi ruang.
 
Sebelumnya, Jokowi menyebut ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara, Kalimantan Timur beserta fisik Istana Negara (Istana Garuda) sebagai bukti Indonesia memiliki kemampuan membangun ibu kotanya yang diinginkan dan didesain sendiri. Jokowi membandingkan dengan dua Istana Negara di Jakarta dan Bogor yang dinilainya sangat kental dengan bau kolonialisme.
 
"Kita ingin menunjukkan bahwa kita punya kemampuan untuk juga membangun ibu kota sesuai dengan keinginan kita, desain kita. Tetapi memang masih memerlukan waktu yang panjang," kata Jokowi saat memberi pengarahan kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia di IKN, Selasa, 13 Agustus 2024.
 
"Jadi kalau istana kita yang ada di Jakarta, di Bogor itu adalah istana bekas kolonial yang dulunya dihuni," kata Jokowi mengawali ceritanya.
 
Ia menyampaikan Istana Negara di Jakarta maupun Bogor telah ditempati selami 79 tahun. Ia menyebut ada banyangan kolonial di dalamnya.
 
"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa itu sekali lagi, Belanda. Bekas gubernur Jenderal Belanda dan sudah kita tempati 79 tahun. Baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi," kata Jokowi.
 
Baca juga: Jokowi Rasakan Bau Kolonial di Istana Jakarta dan Bogor, Apa Itu Kolonialisme?

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan