Ilustrasi buku. Medcom
Ilustrasi buku. Medcom

Sejarah Revolusi Rusia: Latar Belakang, Proses, Tokoh, hingga Dampaknya

Renatha Swasty • 29 September 2023 19:43
Jakarta: Revolusi Rusia merupakan revolusi yang terjadi pada 1917, yang bertujuan menumbangkan Kekaisaran Rusia yang feodal dan menggantinya dengan kekuasaan komunis.
Revolusi Rusia terjadi akibat sikap Tsar Nicholas II yang otoriter sejak akhir abad ke-19 yang membuat banyak masyarakat merasa tidak puas pada kepemimpinannya. 
 
Lalu, bagaimana latar belakang lengkapnya, proses, hingga dampaknya? Yuk simak penjelasan lengkapnya dikutip dari laman Ruangguru.
 
Saat itu, banyak masyarakat Rusia mengalami kelaparan, kemiskinan, dan ketertinggalan dalam bidang industri dan pertanian. Sikap Tsar yang otoriter dan ketidakpuasan masyarakat tersebut akhirnya melahirkan persatuan kaum buruh, petani, dan tentara Rusia.

Terbentuknya kelompok Menshevik, Bolshevik, dan Kadet

Pada 1898, George Plekhanov, seorang aktivis politik yang mendalami Marxisme, mendirikan Partai Sosial Demokrat (PSD). Pendirian partai tersebut turut memengaruhi jalannya revolusi.
Namun, pada 1903, PSD terbagi menjadi dua aliran, yaitu Menshevik (sosial demokrat atau sosialis) yang dipimpin oleh George Plekhanov dan Alexander Kerensky, dan Bolshevik (radikal revolusioner atau komunis) dipimpin oleh Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin),Leon Trotsky, danJoseph Vissarionovich (Stalin).
 
Dua aliran pecahan PSD ini kemudian dikenal sebagai kelompok penentang Tsar Nicholas II. Mereka menghendaki pemerintahan lebih modern.
 
Selain itu, ada juga kelompok Kadet atau Konstitusional Demokrat yang beraliran liberal. Kelompok ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang memiliki undang-undang dasar.  
 
Kelompok Menshevik, Bolshevik, dan Kadet juga dikenal sebagai kaum intelektual yang menuntut perubahan di Rusia.
 
Golongan Menshevik termasuk dalam kelompok liberal yang disebut Kadet atau Konstitusional Demokrat. Kelompok ini menghendaki Rusia menjadi kerajaan yang memiliki undang-undang dasar.

Peristiwa Bloody Sunday atau Minggu Berdarah

Kemudian, pada 22 Januari 1905, masyarakat menjalankan aksi protes di St. Petersburg untuk meminta keadilan kepada Tsar Nicholas II. Namun, aksi protes tersebut malah disambut penembakan oleh aparat keamanan yang memicu tewasnya 1.000 orang demonstran.
 
Peristiwa ini dikenal sebagai Bloody Sunday 1905. Pasca peristiwa tersebut, rakyat semakin tidak simpatik pada kepemimpinan Tsar Nicholas II.  

Keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I

Beberapa tahun setelah peristiwa Bloody Sunday, tepatnya pada 1914, Perang Dunia I meletus. Dalam perang ini, Rusia mengambil peran sebagai salah satu negara yang terlibat di dalamnya. Sayangnya, keikutsertaan Rusia pada Perang Dunia I justru dinilai menambah keterpurukan rakyat Rusia.
 
Rakyat Rusia dilanda kelaparan hebat karena minimnya persediaan bahan makanan. Akibatnya, rakyat semakin meragukan kepemimpinan Tsar Nicholas II.
 
Selain dilanda kelaparan, salah satu faktor yang semakin memicu terjadinya Revolusi Rusia adanya kesenjangan sosial antara kaum bangsawan dan rakyat. Gaya hidup bangsawan yang mewah berbanding terbalik dengan kehidupan rakyat yang serba kekurangan.

Tokoh-Tokoh Revolusi Rusia

Berikut tokoh-tokoh yang berperan dalam Revolusi Rusia.

1. Alexander Kerensky

Alexander Kerensky dikenal sebagai tokoh kelompok Menshevik. Perannya dalam Revolusi Rusia menjadi pemimpin Pemerintahan Sementara setelah Tsar Nicholas II berhasil digulingkan dari kekuasaan.
 
Sebenarnya, Kerensky sudah berusaha agar melakukan perubahan dan pembaruan demi menstabilkan kondisi Rusia. Tapi, masyarakat pada saat itu tetap tidak puas.
 
Akhirnya, posisi Kerensky digantikan oleh Vladimir Lenin setelah kelompok Bolshevik melakukan revolusi pada akhir 1917. Kerensky kemudian meninggalkan Rusia dan menetap di beberapa negara seperti Prancis, Australia, dan Amerika Serikat.

2. Vladimir Lenin


Vladimir Lenin dikenal sebagai pemimpin Partai Bolshevik yang beraliran komunis. Lenin menjadi pemimpin Rusia (yang kemudian berubah menjadi Uni Soviet) setelah melakukan revolusi Bolshevik dan menggulingkan pemerintahan Alexander Kerensky.
 
Lenin memang dikenal sebagai seorang Marxis. Maka dari itu, semenjak Lenin berkuasa, ia berkomitmen menyebarkan ideologi komunisme ke seluruh dunia.  

3. Leon Trotsky

Leon Trotsky merupakan salah satu tokoh yang turut berkontribusi dalam revolusi yang diinisiasi oleh kelompok Bolshevik. Ketika itu, ia berperan sebagai Ketua Soviet Petrograd yang merencanakan persiapan dan pelaksanaan Revolusi Oktober 1917. Trotsky juga dikenal sebagai seorang ahli teori dan agitator komunis.
 
Pada saat Lenin menjadi pemimpin Uni Soviet, Trotsky bertugas sebagai Komisaris Luar Negeri dan Perang. Tapi, setelah Lenin wafat pada 1924, terjadi perebutan kekuasaan antara dirinya dan Joseph Stalin. Trotsky mengalami kekalahan dan dirinya diasingkan dari Uni Soviet.

4. Joseph Stalin

Stalin berperan dalam kelompok Bolshevik sejak sebelum Revolusi Oktober 1917 meletus. Ia menulis artikel tentang gagasan revolusi dengan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat umum. Bahkan, ia juga mendirikan koran resmi partai komunis, Pravda, yang berhasil memperluas pengaruhnya.
 
Pada Revolusi Oktober 1917 meletus, Stalin banyak berperan dalam menggalang simpatisan. Stalin juga terlibat misi Bolshevik dalam merebut kantor pos, bank, hingga jembatan.

Proses Revolusi Rusia

Revolusi Rusia terjadi dalam dua tahap, yaitu pada Februari 1917 dan Oktober 1917. Berikut penjelasannya:

Revolusi Februari 1917

Revolusi pertama terjadi pada 23-27 Februari 1917. Pada saat itu, muncul aksi demonstrasi besar-besaran di St. Petersburg untuk menuntut ketersediaan makanan, perdamaian dan kebebasan.
 
Akibatnya, revolusi ini berhasil membuat Tsar Nicholas II turun dari kursi pemerintahan. Setelah itu, dibentuklah Pemerintahan Sementara yang dibentuk kelompok Menshevik di bawah Alexander Kerensky.

Revolusi Oktober 1917

Revolusi kedua yang terjadi pada Oktober 1917, disebut juga sebagai Revolusi Bolshevik. Revolusi ini terjadi karena adanya protes dari kelompok sosialis radikal. Kelompok tersebut beranggapan pemerintahan Alexander Kerensky dinilai lambat mewujudkan cita-cita rakyat Rusia.
 
Akhirnya, melalui Revolusi Oktober, Partai Bolshevik di bawah kepemimpinan Vladimir Lenin berhasil meruntuhkan kepemimpinan Alexander Kerensky. Sejak saat itu pula, Vladimir Lenin menjadi pemimpin Rusia.
 
Revolusi ini menjadi awal masuknya komunis di Rusia. Kemudian, pada 30 Agustus 1922, Lenin membentuk Uni Soviet yang meliputi Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia, Republik Sosialis Soviet Ukraina, dan Republik Sosialis Soviet Belarusia.
 
Pemerintahan Lenin kemudian digantikan oleh Joseph Stalin yang melakukan kebijakan politik tirai besi. Di masa pemerintahan Stalin, banyak negara-negara di Eropa Timur bergabung dalam Uni Soviet, yang menyebabkan Uni Soviet menjadi negara komunis terbesar di dunia pada 1922-1991.

Pengaruh Revolusi Rusia

Revolusi Rusia berpengaruh besar terhadap munculnya ideologi komunisme. Berikut pengaruh Revolusi Rusia:

1. Menyebarnya komunisme ke seluruh dunia

Revolusi Rusia melahirkan paham komunis yang tersebar di beberapa negara, seperti negara-negara Eropa Timur, Tiongkok, Vietnam, bahkan Kuba. Sementara, di Indonesia, paham komunis pernah masuk dengan berdirinya partai komunis. Paham komunis tersebut diperkenalkan oleh orang Belanda bernama Henk Sneevliet yang lama tinggal di Rusia.

2. Peran Komunisme dalam Gerakan Nasionalisme

Tak cuma menyebar, pada perkembangannya, komunisme menjadi ideologi yang memberikan pengaruh cukup signifikan bagi gerakan nasionalisme di beberapa negara pada abad ke-20. Misalnya seperti di Tiongkok, Korea, dan Kamboja.

3. Komunisme dalam perang dingin

Setelah Perang Dunia II usai, Uni Soviet dan negara-negara Blok Sekutu keluar sebagai pemenang. Kemudian, terjadi Perang Dingin yang terkenal karena adanya konflik ideologi antara Blok Timur yang digawangi oleh Uni Soviet dengan ideologi komunisme, ‘melawan’ Blok Barat yang digawangi oleh Amerika Serikat dengan ideologi liberalisme.
 
Nah, itulah penjelasan soal revolusi Rusia. Semoga informasi ini bermanfaat yaa.
 
Baca juga: 15 September Hari Demokrasi Internasional, Belajar Sejarahnya Yuk!

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(REN)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif