Tulisan Jurnalis Medcom.id Masuk 5 Besar Karya Terbaik Lomba Menulis Kedaulatan

Jakarta: Tulisan jurnalis Medcom.id Wandi Yusuf masuk lima besar karya terbaik dalam lomba menulis bertema kedaulatan. Lomba yang digagas lembaga think-tank Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) ini mengambil tema spesifik Ancaman Konflik di Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia.
 
Wandi menulis reportase berjudul "Kita Berkawan maka Konflik di Laut China Selatan Meredam". Tulisan itu memotret diplomasi masih menjadi jalan terbaik dalam meredam konflik di Laut China Selatan.
 
Tulisan lengkapnya bisa dibaca di sini: Kita Berkawan maka Konflik di Laut China Selatan Meredam.

Ketua Panitia Lomba Menulis ISDS, Dwi Sasongko, mengatakan lomba dibagi menjadi tiga kategori. Meliputi kategori wartawan, kategori akademisi, dan kategori umum.
 
"Pesertanya hampir lima kali lipat dari target yang kita tetapkan dari awal," kata Dwi, saat acara pengumuman pemenang, di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.
 
Lomba yang berlangsung dalam kurun empat bulan itu diikuti 1.402 karya. Terdiri atas 561 karya dari akademisi, 768 karya dari masyarakat umum, dan 73 karya dari jurnalis.
 
Tim internal ISDS lantas menyeleksi ribuan karya itu menjadi masing-masing 30 karya untuk tiga kategori. Lantas, karya yang sudah terseleksi itu diserahkan kepada tiga juri utama, yakni Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Filipina, Letjen (Purn) Agus Widjojo; Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Laksamana Madya (Purn) Amarulla Octavian; dan Co-founder ISDS Edna C Pattisina.
 

Pakai metode blind review

Dwi mengatakan ketiga juri mengoreksi naskah menggunakan metode blind review. Artinya, setiap juri mengoreksi semua naskah di atas kertas tanpa embel-embel nama peserta dan institusinya.
 
"Dengan begitu, juri diharapkan bisa menilai kualitas naskah peserta secara objektif dan naskah terpilih benar-benar terbaik di mata juri," kata Dwi.
 

10 Besar Karya Terbaik Lomba Menulis Kedaulatan Kategori Wartawan

1. Jurnalis Republika, Fitriyan Zamzami, dengan karyanya: Menjaga Kedaulatan di Tengah Riak di Ujung 'Lidah Sapi'
2. Jurnalis CNN Indonesia, Arpandi: Kisah Nelayan Melaut di Natuna Utara hingga Dipepet Guard Asing
3. Jurnalis Kompas.com, Nirmala Maulana: Penguatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan
4. Jurnalis Natunatoday, Dani Ramdani: Hadapi Psywar Laut China Selatan, Peningkatan Status Pemerintah Kabupaten Natuna Jadi Keharusan
5. Jurnalis Medcom.id, Wandi Yusuf: Kita Berkawan maka Konflik di Laut China Selatan Meredam
6. Jurnalis Kepripost, Zaki Setiawan: Nelayan Sejahtera, Kedaulatan Negara di Laut Natuna Utara Makin Terjaga
7. Jurnalis Sumateraekspress.id, Rendi Fadillah: Mitigasi Konflik Laut China Selatan Demi Jaga Kedaulatan Perairan Indonesia
8. Jurnalis Antaranews, Walda Marison: Indonesia Berkepentingan Meredam Konflik di Laut China Selatan
9. Jurnalis Harian Bhirawa, Wahyu Kuncoro: Meredam Gelombang Konflik di Laut China Selatan
10. Jurnalis Koran Rakyat Merdeka, Fajar Elpradianto: Hadapi Sengketa Laut China Selatan: Indonesia Harus Kuatkan Perkawanan dan Pertahanan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News