“Pangan lokal juga memiliki potensi besar sebagai sumber gizi yang seimbang untuk berbuka dan sahur,” ujar dosen Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Eny Palupi, Kamis, 6 Maret 2025.
Pakar Gizi itu memaparkan umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, dan talas, kaya akan karbohidrat kompleks yang dicerna lebih lambat. Sehingga, memberikan rasa kenyang lebih lama serta dapat menjaga kestabilan gula darah.
Mengonsumsi makanan dan minuman manis yang banyak mengandung gula dapat mengganggu kestabilan gula darah serta meningkatkan risiko diabetes. Eny menyebut kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang tanah menyediakan protein nabati dan serat yang penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan menjaga pencernaan.
Selain itu, sayuran lokal seperti bayam, kangkung, kecipir, paria, dan daun kelor mengandung vitamin dan mineral yang mendukung daya tahan tubuh. Sementara itu, buah-buahan lokal seperti pisang, pepaya, rambutan, dan mangga dapat menjadi sumber energi cepat karena kandungan glukosanya mudah dicerna setelah seharian berpuasa.
“Dengan berbagai pilihan tersebut, pangan lokal bukan hanya memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak melainkan juga serat, vitamin, dan mineral esensial,” papar dia.
Eny mengatakan pangan lokal juga lebih segar dibandingkan dengan produk impor yang memerlukan pengawet untuk masa simpan lebih lama. Dari segi keberlanjutan, mengonsumsi pangan lokal bisa mendukung ekonomi petani setempat dan mengurangi jejak karbon dari transportasi jarak jauh.
“Dengan segala keunggulan ini, pangan lokal layak direkomendasikan untuk berbuka dan sahur bergizi seimbang,” tutur dia.
Eny menuturkan membuat menu seimbang dari pangan lokal tidaklah sulit. Ia memberikan beberapa contoh rekomendasi menu berbuka dan sahur yang praktis dan bergizi seimbang:
Menu Berbuka
1. Pisang, Ubi Cilembu, dan Air Kelapa
Sebagai pembuka, pisang dan ubi Cilembu, adalah alternatif pangan lokal yang mengandung gula alami dan serat sehingga cepat mengembalikan energi dengan tetap menjaga kestabilan gula darah. Sementara itu, air kelapa membantu menghidrasi tubuh.2. Kolak Ubi dan Kacang Hijau
Ubi jalar menyediakan karbohidrat kompleks, sementara kacang hijau sebagai sumber protein nabati dan serat.3. Pepes Ikan Nila dan Nasi Merah
Ikan nila sebagai sumber protein hewani rendah lemak, dikukus dengan bumbu rempah yang kaya antioksidan. Nasi merah tinggi serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.Menu Sahur
1. Singkong dengan Topping Kacang dan Pisang
Singkong sebagai sumber karbohidrat kompleks memberi rasa kenyang lebih lama. Kacang tanah dan pisang menambah protein, serat, dan kalium.2. Sup Kelor dengan Tahu dan Tempe
Daun kelor mengandung zat besi dan vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh. Tahu dan tempe sebagai sumber protein nabati berkualitas.3. Smoothie Pisang dan Susu Kedelai
Kaya energi dan protein, smoothie ini mudah disiapkan dan dicerna saat sahur.Eny menyebut menu-menu ini tidak hanya seimbang dari sisi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) tetapi juga mikronutrien (vitamin dan mineral). Hal ini mendukung daya tahan tubuh selama puasa.
Dia menilai penerimaan masyarakat terhadap pangan lokal sangat mungkin ditingkatkan dengan inovasi resep dan penyajian yang menarik. Berdasarkan survei dari beberapa kota di Indonesia, 70 persen responden tertarik mencoba pangan lokal bila disajikan dengan varian rasa dan kemasan lebih modern.
Contoh suksesnya, keripik singkong dengan berbagai rasa atau olahan tempe menjadi burger dan nugget yang diminati kaum muda. Inovasi lain yang digemari anak-anak, seperti Lasagna Singkong, Pan Cake Ubi Kuning, Pizza Singkong, Brownies Ubi, Bolu Ubi, dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
