“Biasanya perilaku overbuying dilakukan tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang seharusnya dan memang sering kali terjadi saat Ramadan. Tentu saja segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk overbuying karena memang lebih banyak dampak negatifnya,” ujar Pakar Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University, Megawati Simanjuntak, Kamis, 6 Maret 2025.
Saat bulan Ramadan, menu berbuka puasa bermacam-macam. Misalnya, tersaji makanan berat seperti nasi dan lauk pauk, ditambah kolak dan gorengan, es buah, serta kurma sebagai menu takjil.
“Tentu ini sudah berlebihan dan tidak baik untuk kesehatan dan pengeluaran,” ucap dia.
Megawati menyebut overbuying biasanya terjadi karena lapar mata ketika menjelang berbuka. Perilaku semacam ini juga kerap terjadi saat mendekati hari raya atau lebaran.
Saat menjelang Idulfitri, biasanya orang terpikir harus membeli baju baru, menyiapkan makanan yang memang menjadi ciri khas lebaran, seperti rendang, ketupat, opor ayam bahkan aneka kue. Belum lagi, media sosial hari ini memicu tren fear of missing out (FOMO).
“Ada yang viral, harus ikut beli. Ada tren sedikit, harus ikut coba. Itu juga jadi penyebab masyarakat overbuying," tutur dia.
Lebaran tahun lalu, misalnya, ada tren baju shimmer. Padahal, kata dia, mungkin bajunya hanya bisa dipakai sekali saja, sehingga mubazir karena tidak akan digunakan lagi.
Megawati juga memberikan tips agar masyarakat bisa terhindar dari overbuying. Hal paling utama adalah manajemen dan perencanaan keuangan, yakni dengan cara membuat daftar yang dibutuhkan.
“Jangan tergoda dan lapar mata ketika akan berbuka sehingga membeli semua makanan yang sebenarnya berlebihan. Perlu diingat bahwa fokus Ramadan ini adalah berlomba-lomba untuk kebaikan,” ujar dia.
Ia juga menyarankan agar mengurangi konsumsi berlebihan. Sebab, hal itu bisa mengaburkan fokus beribadah.
“Kurangi juga bermain media sosial dan scroll e-commerce karena media tersebut yang menyebabkan masyarakat menjadi FOMO, apalagi dengan maraknya live streaming jualan,” sebut dia.
Megawati mengingatkan jangan tergoda dengan kata-kata limited edition dan diskon besar-besaran. Sebab, hal itu hanya trik marketing.
"Belanja dan beli seperlunya saja,” tutur Megawati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News