Gencatan senjata ini, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, mencakup penghentian kekerasan, pembebasan lebih dari 200 sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Kesepakatan ini menyoroti pentingnya gencatan senjata sebagai langkah awal menuju resolusi konflik.
Namun, banyak yang belum mengerti apa sih itu gencatan senjata? Yuk simak penjelasan dasar gencatan senjata.
Pengertian Gencatan Senjata
Menurut Robert A. Forster dalam "The Palgrave Encyclopedia of Global Security Studies," istilah gencatan senjata berakar dari ungkapan militer "open fire," yang berarti penghentian serangan.Gencatan senjata bisa diumumkan secara sepihak atau berdasarkan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai.
Kesepakatan ini bisa berbentuk verbal maupun tertulis, serta dapat dimediasi oleh pihak ketiga seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau negara-negara penengah.
Gencatan senjata merupakan istilah yang sering digunakan dalam konteks konflik bersenjata untuk merujuk pada penghentian sementara atau permanen permusuhan antara pihak-pihak yang bertikai.
Dalam pengertian luas, gencatan senjata adalah langkah awal menuju perdamaian, tetapi juga bisa menjadi strategi sementara bagi pihak yang bertikai untuk mencapai tujuan tertentu.
Forster mencatat bahwa istilah gencatan senjata sering digunakan secara bergantian dengan istilah "truce," "cessation of hostilities," dan "armistice," meskipun memiliki perbedaan makna di bawah hukum internasional.
Contohnya, "armistice" biasanya mengacu pada penghentian permusuhan yang lebih formal untuk membuka jalan menuju perjanjian perdamaian yang komprehensif.
Tujuan Gencatan Senjata
Gencatan senjata memiliki berbagai tujuan, antara lain:1. Humanitarian: Memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke daerah konflik, seperti evakuasi warga sipil atau pengobatan korban luka. Contohnya, pada Desember 1993, Gencatan Senjata Mostar-Bijela memungkinkan pergerakan konvoi kemanusiaan di Bosnia.
2. Confidence-Building Measure (CBM): Memberikan jeda untuk membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang bertikai. Forster menekankan bahwa gencatan senjata sering digunakan untuk menunjukkan komitmen terhadap perdamaian sebelum negosiasi lebih lanjut.
3. Practical: Menghentikan kekerasan untuk memungkinkan perundingan politik yang lebih luas. Contoh yang terkenal adalah gencatan senjata dalam proses perdamaian Kolombia antara pemerintah dan FARC-EP yang akhirnya menghasilkan kesepakatan akhir pada 2016.
4. Stabilitas Regional: Mencegah eskalasi konflik ke tingkat internasional. Dalam kasus Lebanon 2006, Resolusi PBB 1701 memediasi gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran antara Hezbollah dan Israel.
Contoh Gencatan Senjata
Gencatan Senjata Perang Dunia I (Armistice 11 November 1918): Menandai akhir permusuhan antara Sekutu dan Jerman, gencatan senjata ini membuka jalan bagi Perjanjian Versailles.Gencatan Senjata Korea (1953): Meskipun konflik tidak secara resmi berakhir, gencatan senjata ini menciptakan zona demiliterisasi yang bertahan hingga sekarang.
Gencatan Senjata Gaza 2025: Melibatkan penghentian permusuhan antara Israel dan Hamas, kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera, pengiriman bantuan kemanusiaan, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap.
Seperti yang dicatat oleh Forster, gencatan senjata semacam ini sering menjadi langkah awal menuju proses rekonstruksi dan stabilisasi.
Gencatan senjata adalah instrumen penting dalam resolusi konflik yang memungkinkan penghentian permusuhan untuk berbagai tujuan, termasuk kemanusiaan dan negosiasi politik.
Namun, keberhasilannya sangat tergantung pada komitmen pihak-pihak yang terlibat dan dukungan dari komunitas internasional.
Sebagai langkah pertama menuju perdamaian, gencatan senjata harus dirancang dengan hati-hati untuk memastikan keberlanjutannya.
Baca Juga:
AS: Jika Hamas Kembali Memerintah Gaza, Kesepakatan Berakhir Bagi Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id