Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ukraina untuk RI Dr. Vasyl Hamianin. Foto: Unpad
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ukraina untuk RI Dr. Vasyl Hamianin. Foto: Unpad

Potensial Jadi Negara Tujuan Studi, Ini Kelebihan Kuliah di Ukraina

Citra Larasati • 23 Januari 2024 07:45
Jakarta:  Ukraina menduduki peringkat keempat dalam jumlah lulusan pendidikan tinggi di Eropa.  Sehingga menjadi salah satu negara yang berpotensi menjadi negara tujuan studi, meskipun saat ini masih kurang populer dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa Barat.
 
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Widya Setiabudi mengatakan, meskipun Ukraina kurang populer sebagai negara tujuan bagi pelajar, namun Ukraina menduduki peringkat keempat dalam jumlah lulusan pendidikan tinggi di Eropa.  Untuk itu, ia berharap agar kerja sama antara Indonesia dan Ukraina memiliki hasil yang baik.
 
“Saya percaya bahwa kerja sama pendidikan tinggi dengan jangka panjang antara kedua negara adalah salah satu cara untuk saling mengenal, memahami, dan mendukung satu sama lain antara kedua negara,” ujar Widya dalam kuliah umum bertema “Strengthening Education and Collaboration between Indonesia and Ukraine: Opportunities and Challenges” di Kampus Unpad, dipansir dari laman Unpad, Selasa, 23 Januari 2024.

Sistem pendidikan di Ukraina

Kuliah umum yang diisi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ukraina untuk RI Dr. Vasyl Hamianin tersebut dihadiri sejumlah akademik dan mahasiswa FISIP Unpad. Dalam kesempatan tersebut, Vasyl pun menjelaskan mengenai sistem pendidikan di Ukraina.

“Sistem pendidikan di Ukraina cukup berkembang dan kami memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan. Saya kira lebih dari 60 oersen penduduk Ukraina memiliki pendidikan tinggi,” ungkap Vasyl.
 
Vasyl menambahkan, sistem pendidikan Ukraina dirancang untuk dapat diakses oleh orang-orang di Ukraina dan dari seluruh dunia. “Itulah sebabnya saya berharap bahwa hubungan antara universitas di Ukraina dan di negara lain dapat terus dibangun,” harapnya.
 
Vasyl yang juga seorang dosen tersebut menjelaskan, guru hanya memberikan bimbingan dan pengetahuan. Sementara tanggung jawab utama terletak pada pembelajaran mandiri.
 
Maka dari itu, dalam sistem dan proses pendidikan dan proses pendidikan, penting bagi tiap individu untuk tidak terjebak dalam disinformasi, teori konspirasi, atau pemikiran yang menyesatkan. “Selalu berpikir secara kritis dan jangan pernah ragu untuk mengajukan pertanyaan,” sarannya.
 
Tidak hanya itu, ia berharap agar suatu hari, kerja sama antara Indonesia dan Ukraina bisa terwujud, khususnya dalam bidang pendidikan. Mahasiswa Indonesia diharapkan dapat belajar di Ukraina setelah perang dinyatakan berakhir dan situasinya aman bagi mahasiswa asing.
 
“Saya yakin kalian akan menikmatinya, Ukraina adalah tempat yang bagus untuk didatangi,” ajaknya.
 
Baca juga: Pendaftaran Master Mind Scholarship Dibuka: Kuliah S2 Gratis di Belgia, Intip Yuk

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan