Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) ITB, Hendra Gunawan, menyebut mempertahankan dan membuat ITB semakin baik merupakan tantangan bersama ke depan. Dia berharap ITB dapat menjaga akuntabilitas, baik dalam kegiatan akademik maupun non-akademik yang terkait dengan keuangan, aset, dan kepegawaian.
“SPI merupakan lini terakhir di lingkungan ITB yang tidak boleh lengah ataupun lelah menjaga akuntabilitas ITB, bersama-sama dengan lini pertama, yakni unit-unit kerja di lingkungan ITB dan lini kedua, yakni satuan penjaminan mutu,” ujar Hendra dikutip dari laman itb.ac.id, Senin, 11 April 2022.
Dia menuturkan Komite Audit menunjuk KAP PwC untuk mengaudit laporan keuangan ITB seperti tahun lalu. Sejak 2018, PwC telah memberikan opini Wajar Tanpa Modifikasian.
Tahun ini, PwC kembali mengaudit laporan keuangan ITB. Audit dengan mencermati lebih mendalam laporan keuangan ITB, termasuk pencatatan aset dan sistem teknologi informasi pendukung yang dimiliki ITB.
Opini WTM yang dahulu dikenal sebagai Wajar Tanpa Pengecualian diberikan berdasarkan hasil audit PwC dengan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Menurut laporan audit independen tersebut, laporan keuangan konsolidasi ITB menyajikan secara wajar, dalam semua hal material.
Posisi keuangan konsolidasian ITB per 31 Desember 2021 serta aktivitas dan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia. Audit berlangsung sejak awal November 2021 hingga awal April 2022.
Audit mencakup evaluasi atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen. Serta evaluasi atas penyajian laporan keuangan konsolidasian Tahun Anggaran 2021 secara keseluruhan.
Baca: Jelaskan Konflik SBM, Rektor Sebut Bertekad Sediakan Pendidikan Terjangkau di ITB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
