"Kami masih optimis bahwa anggaran kami akan ditambahkan," kata Mendikbudristek, Nadiem Makarim, dalam Komisi X Raker dengan Mendikbudristek RI di YouTube Komisi X DPR RI dikutip Senin, 9 September 2024.
Nadiem optimistis karena tambahan anggaran itu diusulkan untuk sejumlah program prioritas Kemendikbudristek. Antara lain program wajib, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), hingga tunjangan guru dan dosen.
"Untuk memastikan bahwa akses kepada pendidikan itu masih terjaga," jelas dia.
Sekjen Kemendikbudristek Suharti mengatakan usulan tambahan anggaran sebesar Rp26,4 trilun akan membuat anggaran Kemendikbudristek menjadi Rp109,6 triliun di 2025. Usulan ini juga dilakukan karena terjadi penurunan anggaran Kemendikbudristek pada RAPBN 2025.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, anggaran pendidikan memiliki pagu sebesar Rp722,6 triliun. Angka itu lebih besar dibandingkan dengan APBN 2024 sebesar Rp665 triliun.
Meski begitu, anggaran yang akan diterima Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) nyatanya tidak lebih besar dibandingkan dengan 2024. Terjadi penurunan besaran anggaran mencapai Rp15,7 triliun.
"Pagu anggaran Kemendikbudristek ditetapkan Rp83,19 triliun untuk 2025. Ini lebih rendah Rp15,7 triliun dibandingkan pagu anggaran 2024. Ini menurun secara absolut dan juga secara proporsi," ungkap Suharti.
| Baca juga: JPPI Tolak Rencana Kemenkeu Sunat Anggaran Pendidikan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
