Pada pameran kali ini, Museum Kebangkitan Nasional mencoba menghadirkan topik baru, yaitu kesehatan mental.
"Hal ini jarang diangkat dalam pameran-pameran sebelumnya sehingga diharapkan dapat menarik minat masyarakat tema terkait kesehatan mental," ujar Ketua pameran virtual, Swa Setyawan Adinegoro, di Jakarta, Senin 10 Oktober 2022.
Pameran diselenggarakan bertujuan untuk mengangkat kiprah alumnus School tot Opleiding van Inlandsche Artse (Stovia) atau Sekolah Pendidikan Pokter Bumiputra. Sebab, Stovia sangat fokus pada bidang kesehatan jiwa.
"Sekaligus memberikan apresiasi dan inspirasi terhadap tenaga kesehatan yang bergelut di bidang kesehatan jiwa," tutur dia.
Konten utama dalam pameran ini akan disajikan melalui situs laman interaktif yang ditopang dengan penyampaian sebagian informasi melalui media sosial YouTube dan Instagram. Setyawan menjelaskan pameran virtual ini menyiratkan peran ahli kejiwaan dalam “menerangi” kondisi mental mereka yang menderita penyakit jiwa.
“Pemilihan tema ini juga berkaitan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Internasional yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 10 Oktober. Kami merasa tema ini sangat relevan dengan bangkitnya kesadaran generasi muda yang saat ini menunjukkan antusiasme mereka terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kesehatan mental,” papar dia.
Pameran virtual ini akan menyajikan informasi terkurasi mengenai sejarah penanganan kesehatan jiwa di Indonesia yang dimulai sejak zaman Hindia Belanda. Selain itu, juga ditampilkan tokoh-tokoh alumnus Stovia berkiprah di bidang kedokteran jiwa.
Museum Kebangkitan Nasional berkolaborasi dengan rekan-rekan di Museum Kesehatan Jiwa Lawang, di bawah asuhan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dan Komunitas Kesehatan Mental Social Connecet untuk memperkaya materi pameran. Selain itu, pameran akan menampilkan sumber literatur yang dipergunakan serta terbuka dalam menerima kritik dan saran.
Pameran virtual ini dapat diakses oleh masyarakat melalui laman pendarcahaya.com mulai 10 Oktober 2022 hingga 30 November 2022. Selain informasi mengenai sejarah kesehatan jiwa di Indonesia dan tokoh-tokoh kedokteran, pada laman pameran virtual ini masyarakat juga dapat menikmati sajian interaktif berupa permainan puzzle, pop quiz, dan photobooth yang bisa dibagikan secara aktif ke berbagai sosial media.
"Diharapkan agar materi yang disampaikan melalui pameran ini dapat menjadi data dukung yang turut berkontribusi dalam kebangkitan kesadaran bangsa Indonesia terkait pentingnya kesehatan mental," tutur dia.
| Baca juga: 6 Gejala Bunuh Diri yang Perlu Diwaspadai |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
