Pembentukan Gadjah Mada Response Semeru yang melibatkan Kagama dan mahasiswa UGM ini ditujukan sebagai bentuk respons atas bencana meletusnya Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Koordinator Posko Gadjah Mada Response Semeru 2021, Ajun Nugraha, menyampaikan pihaknya menerjunkan delapan personel Gadjah Mada Response Semeru 2021 ke lokasi pada Minggu, 5 Desember 2021. Tim diterjunkan guna melakukan asesmen pascaerupsi Gunung Semeru.
Baca: Rektor UMSU: Kampus Harus Punya Tim Khusus Tangani Merdeka Belajar
"Personel Gadjah Mada Response Semeru 2021 juga melakukan pengkondisian kepada warga yang terdampak bencana erupsi tersebut," ujar Ajun mengutip siaran pers Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin, 13 Desember 2021.
Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan pelayanan kebutuhan dasar yang bersifat darurat dan pendampingan pengelolaan sumber daya bagi masyarakat di wilayah yang terdampak erupsi.
Ia menambahkan, Gadjah Mada Response Semeru 2021 juga membangun Posko Lapangan dan menyiapkan sumber daya lokal di Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Hingga saat ini, Gadjah Mada Response Semeru 2021 masih melakukan rekrutmen untuk relawan yang ingin bergabung untuk menjadi relawan posko dan lapangan.
Rekrutmen tersebut terbuka bagi seluruh komponen UGM yang ingin berbagi manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru. Selain itu, Gadjah Mada Response Semeru 2021 juga masih membuka donasi untuk para korban terdampak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
