"Ini evolusi program SMK kita di tahun 2019. Di 2019 kita meluncurkan SMK Revitalisasi, fokusnya sarana prasarana dan mesin," terang Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR yang digelar daring, Kamis, 18 Maret 2021.
Namun, dari program 2019 itu Nadiem belajar. Jika sarana dan prasarana tidak cukup untuk memajukan pendidikan vokasi.
"Kita belajar banyak dari sana dan kita sempurnakan versi duanya, SMK Center of Excellent di 2020 karena kita tahu sarana prasarana itu enggak cukup," terang dia.
Di program SMK Center of Excellent pihaknya menambahkan kesiapan Sumber Daya Manusia untuk pengembangan pendidikan vokasi. Hingga akhirnya memperkuat link and match atau perkawinan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
Baca juga: P2G Nilai Program SMK Pusat Keunggulan Minim Nilai Kebaruan
Hingga akhirnya di 2021 ini terbitlah, SMK Pusat Keunggulan. Bagi Nadiem inilah bentuk final dari program yang dipercaya dapat memajukan SMK.
"Ada beberapa perbedaan yang cukup unik. Satu, perbedaannya bahasanya lebih nasionalis. Kedua adalah jangka waktunya bisa lebih dari satu tahun. Kalau capaiannya belum lengkap bisa diperpanjang hingga tiga tahun," terang Nadiem.
Sebelumnya Nadiem menyampaikan ada tujuh sektor yang menjadi fokus SMK Pusat Keunggulan. Targetnya 895 SMK di Indonesia menjalankan program ini di tahun 2021.
"Fokus pada tujuh sektor prioritas, yaitu ekonomi kreatif, termasuk digital, permesinan dan konstruksi, hospitality, care services, maritim, pertanian dan proyek yang bekerja sama dengan luar negeri atau investasi dari luar negeri," kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 8 secara daring, Rabu, 17 Maret 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News