Ketua FRI 2020-2021 sekaligus Rektor IPB University, Arif Satria.  Foto: IPB/Humas
Ketua FRI 2020-2021 sekaligus Rektor IPB University, Arif Satria. Foto: IPB/Humas

Rekomendasi FRI Terkait Kesehatan dan Krisis Pandemi Covid-19

Citra Larasati • 27 Juli 2021 12:31
Jakarta:  Forum Rektor Indonesia (FRI) menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah terkait isu kesehatan dan krisis pandemi covid-19. Rekomendasi ini disampaikan saat Konferensi Forum Rektor Indonesia, Konvensi Kampus XXVII dan Temu Tahunan XXIII yang digelar secara daring dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tuan rumah penyelenggaraan.
 
Ketua FRI 2020-2021, Arif Satria menyadari, bahwa penanganan pandemi covid-19 sebagai krisis multidimensi tidaklah mudah.  Diperlukan keterpaduan visi dan kolaborasi lintaspihak dan sektor.
 
Oleh karena itu, FRI mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam penanganan pandemi ini. Menurut Arif, keselamatan seluruh rakyat Indonesia harus menjadi pusat-orientasi dan titik tuju semua ikhtiar yang dilakukan.

"FRI mengajak seluruh komponen bangsa untuk mengesampingkan kepentingan pribadi, kepentingan golongan maupun kepentingan ekonomipolitik sempit yang dapat menghambat penanganan pandemi ini," kata Arif, Selasa, 27 Juli 2021.
 
Guna percepatan dan efektivitas penanganan pandemi covid-19 yang bersifat multidimensi tersebut, FRI mengharapkan Presiden Jokowi untuk memimpin langsung orkestrasi lintaspihak dan lintassektor dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
 
FRI berpandangan bahwa pengambilan kebijakan publik dalam penanganan pandemi covid-19 harus dilakukan berbasis pada ilmu pengetahuan (scientific/evidence based policy), terutama dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan dampak pandemi.  Sehingga dapat memberikan jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan masyarakat, sekaligus mampu
menjalani kehidupan ekonomi dan sosial dengan baik.
 
Selain itu FRI berpandangan bahwa pemerintah perlu memperkuat keterlibatan perguruan tinggi dalam penanganan pandemi covid-19, di antaranya dengan:
 
a. Melibatkan perguruan tinggi dalam meningkatkan kemampuan testing untuk mendapatkan hasil dengan target 500.000 tes PCR per hari
 
b. Memaksimalkan semua potensi dokter dan tenaga kesehatan lain di Perguruan Tinggi sebagai pendamping isolasi mandiri. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Testing-Tracing-Treatment
 
Baca juga:  Adaptasi di Tengah Pandemi, Kampus Harus Susun Pendekatan Radikal
 
c. Mendorong perguruan tinggi yang memiliki rumah sakit pendidikan, fasilitas asrama, rusunawa, mess, untuk berperan aktif membantu menyediakan tempat isolasi mandiri
 
d. Memaksimalkan potensi perguruan tinggi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi secara nasional
 
e. Memfasilitasi pendampingan yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi di desa-desa di Indonesia dalam upaya membangun Desa Tangguh Covid-19
 
f. Mempercepat hilirisasi inovasi yang sudah dihasilkan oleh berbagai Perguruan Tinggi dalam upaya penanggulangan pandemi covid-19. Hilirisasi inovasi ini juga penting sebagai upaya untuk mengurangi impor dan meningkatkan daya saing dari produk-produk Indonesia di pasar
dunia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan