Pitunang Ethnogroove 2025. Foto: Istimewa
Pitunang Ethnogroove 2025. Foto: Istimewa

Irama Tradisi Minang Didorong Jadi Alat Diplomasi Indonesia

Ilham Pratama Putra • 05 Agustus 2025 16:43
Jakarta: Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan Pitunang Ethnogroove 2025 di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 1-2 Agustus 2025. Acara ini menjadi bentuk dukungan pemajuan kebudayaan di bidang musik.
 
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan jika musik tradisi harus dapat bertahan. Bahkan bersaing agar memiliki ekosistem yang baik pada era globalisasi saat ini.
 
"Tentu saja tradisi tidak bisa dilepaskan dari budaya kita. Oleh karena itulah kita terus mendorong dan melakukan afirmasi terhadap seni tradisi, termasuk musik tradisi,” ungkap Fadi Zon dalam keterangannya, Senin 4 Agustus 2025.

Ia menekankan pentingnya menempatkan musik sebagai sektor strategis pemajuan kebudayaan. Bahkan musik tradisi seperti yang dimiliki budaya minang dapat menjadi alat diplomasi bagi Indonesia.
 
"Kita berkomitmen mendorong penciptaan ruang ekspresi dan kolaborasi lintas generasi, kemudian memperkuat ekosistem musik tradisi berbasis komunitas dan inovasi. Kita jadikan musik tradisi sebagai soft power diplomasi Indonesia di panggung global,” jelasnya.
 
Pitunang Ethnogroove 2025 merupakan bagian dari Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) yang tahun ini diselenggarakan secara bergilir di empat provinsi. Di antaranya Lampung, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, dan Jawa Tengah.
 
Tiap daerah mengusung tajuk khas lokal. Di Sumatra Barat, tajuk Pitunang Ethnogroove dipilih sebagai wujud penghargaan atas kekayaan musikal Minangkabau.
 
Kata Pitunang dalam bahasa Minang berarti pesona atau daya pikat. Sedangkan Ethnogroove memadukan unsur tradisi (ethno) dengan irama masa kini (groove).
 
Baca juga: Peringatan 200 Tahun Perang Jawa, Bukan Sekadar Seremoni Sejarah Diponegoro

Direktur Festival Pitunang Ethnogroove 2025 Indra Arifin,  menyampaikan bahwa festival ini menjadi ruang pertemuan lintas generasi dan genre musik, mengusung semangat pelestarian dan inovasi. “Pengetahuan musik lokal menjadi basis untuk mengeksplorasi dan mengkreasikan sebuah media baru,” ujarnya.
 
Pitunang Ethnogroove juga menjadi ruang strategis dalam mendukung Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya, program prioritas nasional yang berperan dalam
mengidentifikasi, mengasah, dan mengembangkan talenta di bidang seni budaya. Melalui kegiatan ini, talenta muda yang tampil juga akan diikutsertakan dalam program MTN
Ikon Inspirasi yang mempertemukan peserta dengan tokoh musik untuk berbagi wawasan dan pengalaman kreatif.
 
Festival ini bukan hanya perayaan, tetapi juga bagian dari ekosistem pembangunan kebudayaan nasional. Melalui MTN Seni Budaya, kami menyiapkan ruang berkelanjutan agar lahirnya regenerasi talenta di bidang musik, yang tidak hanya mampu melindungi kekayaan musik tradisi, akan tetapi juga kompeten dalam mengembangkannya.” jelas Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra.
 
Festival Pitunang Ethnogroove 2025 menghadirkan musisi dan grup yang tampil antara lain: MJ Project (Padang Panjang), Ragam Raso (Agam), Silek Galombang (Sumatra Barat), Saandiko (remaja Bukittinggi), Gandang Tambua massal (Bukittinggi–Agam), hingga Eta Margondang (Sumatra Utara). Festival ini juga dimeriahkan oleh Jaguank, Ngartini Huang & Band (Medan), artis Minang Ajo Buset, dan bintang tamu nasional lainnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan