"Belajar daring sangat butuh penyesuaian. Suka enggak suka harus dihadapi bersama." ujar salah satu mahasiswa Pascasarjana ITB, Kris Alvin, mengutip laman ITB, Senin, 4 Oktober 2021.
Ia menyebut, tidak bisa dipungkiri bahwa segala aktivitas akademik yang semula menguras tenaga ketika luring, ketika daring juga dihadapkan masalah lain. Misalnya, ketidakstabilan jaringan internet. Belum lagi faktor-faktor lain seperti server yang error atau kendala teknis lainnya yang bisa menyerang kapan saja.
Era pembelajaran daring ini dinilai suatu tantangan baru bagi seluruh insan akademis di Indonesia. Berbagai kelebihan dan kekurangan tentunya menyertai metode yang baru seumur jagung ini akibat dari pandemi covid-19 yang mendera seluruh aspek kependidikan.
Baca: Mahasiswa Undip Sabet 3 Emas Cabor Sepatu Roda di PON XX Papua
Walaupun demikian, pandemi tidak boleh menjadi penghalang utama untuk meraih kegemilangan di kampus. Hal ini tercerminkan dari salah satu mahasiswa ITB, Ilham Subandoro, Mahasiswa Program Sarjana Sekolah Bisnis dan Manajemen 2019, yang berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih sebagai Peringkat 3 Mahasiswa Berprestasi tahun 2021.
"Kiat-kiat supaya produktif, tentunya baik online ataupun offline bukan halangan buat kita berkembang. Semua bisa berprestasi di manapun asalkan bisa memanfaatkan fasilitas untuk menunjang prestasi." kata Ilham.
Sejumlah mahasiswa lainnya juga memberikan kesan-kesan terkait kebijakan PTM terbatas lewat forum bertajuk 'Kembali ke Kampus ITB', beberapa waktu lalu. Masukan-masukan yang didapatkan dari tamu undangan ditanggapi langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Jaka Sembiring, dan segenap pimpinan ITB, sebagai bahan evaluasi bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
