Jakarta: Asesmen Nasional (AN) merupakan bagian penting dari upaya transformasi sistem pendidikan Indonesia yang dikembangkan untuk mengukur capaian kompetensi, literasi, numerasi serta karakter murid secara nasional. AN diterapkan, tidak terkecuali di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Ketua Tim Kerja Pendidikan Khusus, Meike Anastasia menjelaskan jika AN adalah upaya pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi mutu pendidikan. "Pelaksanaan AN bagi sekolah luar biasa tentu memerlukan pendekatan dan penyesuaian khusus, sesuai karakteristik kebutuhan murid," kata Meike dalam Webinar Sosialisasi Pelaksanaan AN untuk SLB 2025, Selasa 15 Juli 2025.
Pelaksanaan AN di SLB kata dia juga harus berjalan dengan baik. Agar didapatkan ukuran kualitas pembelajaran dan iklim belajar di SLB.
"Kami akan terus mengawal agar pelaksanaan AN di SLB berjalan adil, akurat dan tidak diskriminatif," tegasnya.
| Baca juga: Kenalan Sama Asesmen Kompetensi Minimum, Apa Saja yang Diukur? |
Lebih lanjut, ia mengatakan dalam pelaksanaan AN di SLB ada beberapa hal yang harus dicermati. Salah satunya pemahaman terhadap komponen asesmen. "Baik asesmen kompetensi minimum, survei karakter, maupun survei belajar, perlu dimiliki satuan pendidikan," ungkapnya.
Di samping itu, SLB harus menunjukkan kemampuan memberikan pendampingan maksimal kepada siswa. Pendampingan pun harus fleksibel. "Di mana pendampingan dijalankan sesuai kebutuhan siswa," tutup Meike.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
