Rektor IPB, Arif Satria mengaku sangat bersyukur atas capaian itu. IPB bahkan menempati posisi ke-59 pada tahun ini. "Tahun 2019 IPB di ururan 74 dan tahun 2020 IPB masuk di urutan ke-59 dunia," kata Arif kepada Medcom.id, Rabu, 4 Maret 2020.
Dia menyebut, capaian ini tak lepas dari segala perbaikan infrastruktur yang ada di IPB. Perbaikan itu, kata Arif, sebagai penunjang penelitian di bidang pertanian.
Jumlah publikasi internasional IPB juga turut mendorong peningkatan ranking kali ini. Dalam catatannya, pada 2019 IPB telah meluncurkan 1.300 jurnal yang terindeks Scopus.
"Jumlah itu meningkat dari tahun 2018 yang kala itu baru mencapai 1.057 jurnal," ujar Arif.
Baca juga: IPB Capai Peringkat yang Sama dengan Yale University
Arif mengaku belum merasa puas dengan capaian ini. Dia menargetkan pada 2021, IPB harus bisa merangsek lagi ke posisi 40.
"Upaya yang dilakukan tentu dengan peningkatan sitasi publikasi," kata Arif.
Peningkatan kualitas lulusan juga tak luput dari perhatian IPB. Karena, bagi Arif, yang terpenting dari ranking adalah lulusannya dapat diterima industri.
"Selanjutnya kita kembangkan dan tingkatkan lagi kerja sama internasional untuk riset maupun pendidikan," ujarnya.
QS World University Ranking adalah sistem pemeringkatan universitas dunia yang menjadi rujukan masyarakat perguruan tinggi di dunia. QS World University Ranking by Subject mengeluarkan daftar kampus terbaik dari seluruh dunia berdasarkan kategori disiplin ilmu/jurusan.
Untuk melakukan pemeringkatan, lembaga riset pendidikan asal Inggris ini mengevaluasi 4.500 perguruan tinggi di dunia pada 48 bidang keilmuan yang selengkapnya dapat dilihat pada laman www.topuniversities.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News