Nasir menyerahkan sepenuhnya kewenangan untuk ketentuan masuk PTN di jalur SNMPTN pada panitian penerimaan mahasiswa baru PTN, di mana dalam hal ini adalah Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). "Kalau jalur undangan kami serahkan kepada panitia," kata Nasir di ITB, Bandung.
Namun menurut Nasir, SNMPTN sendiri digelar agar perguruan tinggi mendapatkan sumber daya yang memiliki potensi menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan berkualitas. "Kalau jumlah undangan banyak, dan kapasitasnya terbatas, maka perguruan tinggi akan menyeleksi," terangnya.
Terkait bagaimana proses seleksi itu dilakukan, Nasir sepenuhnya menyerahkannya kepada panitia juga Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). "Bagaimana caranya saya serahkan kepada panitia. Kebetulan Pak Rektor ITB ketua Majelis Rektor PTN yang juga membidani terhadap LTMPT ini," ujar Nasir.
Baca: Mendikbud Minta Hapus Ketentuan Akreditasi di SNMPTN
Intinya pemerintah memberikan keleluasaan kepada rektor untuk menjaring anak Indonesia yang secara akademik memiliki kemampuan baik.
Sementara itu, Rektor ITB, Kadarsyah Suryadi menambahkan, bahwa pada prinsipnya proses seleksi di jalur undangan tetap membutuhkan pertimbangan akreditasi sekolah, untuk tetap menjaga kualitas. Karena pada prinsipnya, SNMPTN merupakan jalur seleksi masuk PTN berbasis penelusuran prestasi calon mahasiswa.
"Selama mereka menjalani pendidikan di SD, SMP, SMA, kita lihat prestasi mereka semester 1-5. Dan dari situ kita lihat prestasi yang mereka dapatkan. Sehingga amanah UU kita jalankan yaitu menjamin kualitas," tegas Kadarsyah.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy meminta penetapan kuota SNMPTN berdasarkan level akreditasi sekolah agar dievaluasi. Menurutnya semua siswa berhak mendapatkan kesempatan yang sama dari mana pun sekolah asalnya.
"Saya minta dan semoga ditindaklanjuti, semoga tidak ada lagi akreditasi A,B, dan C itu (dalam SNMPTN). Yang ada nanti Akreditasi dan Nonakreditasi," kata Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis, 31 Januari 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News