Saat ini Sekolah Vokasi UNS di kampus Solo terdiri atas 24 program studi dengan dua program studi jenjang D4 (sarjana terapan), dan sisanya jenjang D3 (ahli madya). Sementara itu, ada juga tiga program studi D3 yang diajarkan di Kampus Madiun. Sesuai rencana, tahun ini Sekolah Vokasi UNS juga akan menyelenggarakan pendidikan D3 di Kampus Kebumen.
Perlu diketahui bahwa pendidikan vokasi memiliki karakteristik yang berbeda dengan jalur akademik. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Ahmad Yunus secara singkat menjelaskan tentang karakteristik vokasi.
"Vokasi memang dibentuk untuk membekali mahasiswa dengan keahlian terapan atau keterampilan teknis yang diperlukan pada bidang pekerjaan tertentu," jelas Yunus mengutip siaran pers UNS, Selasa, 30 Maret 2021.
Baca: 20 Perusahaan Buka Lowongan Kerja di Job Fair Online UIN Jakarta
Lewat karakteristik ini, kata dia, tidak mengherankan jika lulusan vokasi diharapkan menjadi lulusan yang siap kerja dan bisa mengerjakan bidang pekerjaannya.
Sementara, Dekan Sekolah Vokasi UNS, Santoso Tri Hananto menjelaskan bahwa maksimal 70 persen, porsi pembelajaran di Sekolah Vokasi UNS berupa praktik. Sisanya baru diisi dengan teori.
Separuh porsi praktik akan dijalankan di kelas industri yang dimiliki Sekolah Vokasi UNS dengan fasilitas serupa industri. Sebagian porsi praktik lain langsung dijalankan di industri dengan magang industri.
Para mahasiswa juga akan diajar dosen-dosen industri, yakni karyawan yang ditugaskan instansinya untuk mengajar di Sekolah Vokasi UNS. Selain itu, mahasiswa vokasi juga harus memiliki minimal satu sertifikat keahlian sebelum lulus. Dengan semua pengalaman ditambah dengan pengakuan dari sertifikat keahlian tersebut, lulusan vokasi diharapkan cepat mendapat kerjaan sesaat setelah lulus.
"Kita sangat berharap adik-adik mahasiswa betul-betul terampil. Begitu lulus dengan bangga mengatakan saya bisa mengerjakan ini dan itu, tidak hanya saya telah belajar ini dan itu. Dengan begitu, hari pertama bekerja di perusahaan nanti kita sudah bisa memastikan adik-adik ini sudah siap bekerja," ujar Santoso.
Baca: Kemendikbud Usulkan Indeks Pemertahanan Bahasa Daerah
Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) UNS, Zudan Arif Fakrulloh melihat ada urgensitas untuk mengembangkan pendidikan vokasi agar dapat selaras dengan dunia industri. Indonesia, kata dia, membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus, dan sekolah vokasi didesain untuk itu.
"Ini kebutuhan riil industri dan pasar kerja di Indonesia, dan vokasi bisa menjembatani itu," tutur Zudan yang juga Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Melihat hal itu, Sekolah Vokasi UNS berkomitmen untuk terus maju. Salah satu langkahnya adalah segera upgrade program-program studi D3 menjadi program studi berjenjang D4 yang rencananya akan direalisasikan bertahap hingga 2023 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News