“Namun, kami terus berusaha untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap mobil di lokasi perlombaan dengan peralatan dan jumlah anggota yang terbatas. Akhirnya, kami dinyatakan lolos inspeksi dan berkesempatan untuk berlaga di kategori endurance,” papar mahasiswa Teknik Mesin UGM ini.
Kegigihan dan pantang menyerah dari Tim Bimasakti UGM diganjar dengan penghargaan khusus dari juri, yaitu Golden Fighter Award.
“Dewan Juri menilai sikap gigih dan pantang menyerah ini menjadi pengingat bagi tim tim formula student seluruh dunia untuk terus menembus tapal batas dan pantang menyerah dalam menghadapi semua kendala yang ada,” kata Aditya.
Dosen pembimbing Tim Bimasakti UGM, Fauzun, menyampaikan prestasi yang diraih merupakan hasil kerja keras dan pantang menyerah tim mulai dari tahap desain hingga lomba. Kemenangan ini juga tak lepas dari dukungan berbagai pihak, seperti Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik UGM, universitas, serta sponsor dan donatur.
“Dalam keikutsertaanTtim Bimasakti yang pertama kali di FSN 2022 ini bisa meraih beberapa penghargaan tentunya menjadi hal yang sangat membanggakan dan mengharumkan nama UGM serta Indonesia di mata dunia,” papar dia.
Fauzun berharap kemenangan ini bisa memotivasi Tim Bimasakti lebih meningkatkan soft skills maupun hard skills. Sehingga, ke depan dapat terus berprestasi dan kembali membanggakan nama universitas baik di kancah nasional maupun internasional.
“Semoga semua prestasi yang didapat bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya untuk ukiran prestasi yang lebih tinggi,” tutur Fauzun.
| Baca juga: Tim Arjuna UGM Jadi Jawara di Kompetisi Desain Mobil Listrik Formula Bharat 2022 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
