Ilustrasi. DOK Medcom
Ilustrasi. DOK Medcom

Kenali Yuk, Ini Tiga Bahasa Termuda di Dunia

Renatha Swasty • 20 Mei 2025 22:06
Jakarta: Membicarakan tentang sejarah bahasa, topik ini tidak sesederhana yang mungkin kamu bayangkan. Bahasa dapat dimaknai cukup subjektif, tergantung pada bagaimana seseorang membedakan antara bahasa resmi, dialek, atau kreol, yaitu bahasa yang berkembang dari campuran beberapa bahasa dan kemudian menjadi bahasa utama di suatu daerah atau wilayah tertentu.
 
Terutama, ketika membahas bahasa termuda di dunia, jawabannya tidak terbatas pada satu bahasa saja, tetapi dapat melibatkan lebih dari itu. Yuk simak pembahasan beberapa bahasa termuda di dunia dikutip dari laman IFLScience:

Bahasa Afrikaans

Secara umum, bahasa resmi termuda di dunia adalah bahasa Afrikaans, yang secara resmi diakui sebagai bahasa yang berbeda sekitar satu abad yang lalu. Bahasa ini berakar dari aktivitas Perusahaan Hindia Timur Belanda yang mendirikan stasiun di Tanjung Harapan, Afrika Selatan.
 
Pada awalnya penduduk di wilayah tersebut, orang Boer (para pemukim), tentara, dan pejabat berbicara menggunakan bahasa Belanda abad ke-17. Seiring waktu orang Belanda mulai berinteraksi dengan penduduk asli Khoisan, orang Eropa lainnya, serta para budak dari Madagaskar, India, Afrika Timur, dan Indonesia.

Interaksi ini menyebabkan penggunaan bahasa Belanda di Tanjung secara bertahap menyederhana dan menyerap pengaruh dari berbagai bahasa lain hingga akhirnya berkembang menjadi 'bahasa kotak'. Meskipun Inggris berusaha melarang penggunaan bahasa tersebut di sekolah dan pengadilan pada tahun 1825, bahasa ini terus berkembang.
 
Pada awal tahun 1860-an, usaha pertama untuk menulis dalam bahasa Afrikaans mulai dilakukan, tetapi usaha awal ini sering diejek oleh orang Inggris maupun Belanda. Pada tahun 1875, didirikanlah Genootskap van Regte Afrikaners (Perkumpulan Orang Afrikan Sejati) yang mendorong penggunaan bahasa Afrikaans sebagai bahasa resmi yang berbeda.
 
Seiring dengan usaha mendapatkan pengakuan atas bahasa tersebut, perhimpunan ini juga mengembangkan kesadaran akan identitas budaya Afrikaner yang berbeda, yang berakar pada agama dan sejarah masyarakatnya.
 
Pada tahun 1925, bahasa Afrikaner secara resmi diakui sebagai bahasa oleh pemerintah Afrika Selatan dan bukan sebagai bagian dari bahasa sehari-hari Belanda. Bahasa ini kemudian diabadikan dalam Undang-Undang Bahasa Resmi Uni, yang disahkan pada tanggal 8 Mei 1925. Bahasa Afrikaans sekarang menjadi salah satu bahasa resmi Afrika Selatan dan digunakan oleh sekitar 9-10 juta orang di seluruh dunia sebagai bahasa pertama dan kedua mereka.
 
Pengakuan resmi terhadap bahasa Afrikaans pada awal abad ke-20 membuatnya menjadi salah satu bahasa yang paling muda di dunia yang diakui secara resmi. Namun, masih ada beberapa bahasa baru lainnya yang juga perlu diperhatikan.
 
Baca juga: Belajar Bahasa Asing? Gak Lagi Susah, Ini Cara Seru Biar Nggak Cepat Bosan!
 

Light Warlpiri

Dalam 40 hingga 50 tahun terakhir, sebuah bahasa baru bernama bahasa ringan Warlpiri (Light Warlpiri) mulai berkembang di desa terpencil Lajamanu, Kota Warlpiri, Australia. Bahasa ini, yang saat ini hanya dituturkan oleh sekitar 350 orang, pertama kali muncul pada tahun 1970-an dan 1980-an ketika penduduk dewasa Warlpiri mencampurkan bahasa Inggris, kata-kata Kriol (bahasa kreol hasil campuran bahasa Inggris dan bahasa Australia asli), serta bahasa Warlpiri dalam percakapan sehari-hari. Fenomena ini dikenal sebagai “code-switching” atau berganti-ganti antara dua bahasa atau lebih saat berbicara.
 
Ketika anak-anak di desa tersebut mempelajari kalimat-kalimat campuran ini, mereka mulai mengartikulasikannya sebagai satu sistem tata bahasa yang kemudian berkembang menjadi suatu bahasa yang utuh. Mulai dari situ, Light Warlpiri terus berkembang dan menjadi bahasa ibu bagi sebagian masyarakat adat di Lajamanu.

Bahasa isyarat Nikaragua

Selain Light Warlpiri, ada bahasa lain yang yang juga terhitung masih sangat muda, bahasa ini merupakan contoh luar biasa bagaimana bahasa dapat lahir dari nol dalam waktu singkat. Sebelum tahun 1970-an, orang tuli di Nikaragua, Amerika Tengah, hidup terpisah-pisah dan biasanya hanya berkomunikasi menggunakan isyarat yang mereka buat sendiri dan gunakan hanya dengan anggota keluarga masing-masing. Pada saat itu, belum ada bahasa isyarat yang resmi atau umum untuk digunakan.
 
Pada tahun 1977, pemerintah membuka sekolah umum pertama untuk anak-anak tunarungu di Managua di mana anak-anak tunarungu dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk pertama kalinya. Bahasa Isyarat Nikaragua, kemudian mulai terbentuk secara alami ketika anak-anak tuli di sekolah-sekolah Nikaragua mulai mengembangkan sistem isyarat bersama dari isyarat rumah mereka masing-masing.
 
Pada awalnya sistem bahasa yang tercipta dari interaksi ini masih bersifat dasar, tetapi secara bertahap mulai menjadi teratur dan berkembang menjadi sebuah sistem dengan tata bahasa yang konsisten, sintaksis, dan bahkan konsep-konsep yang abstrak. Setiap generasi baru dari anak-anak yang masuk ke sekolah ini menambahkan sesuatu pada bahasa tersebut, sehingga mereka yang masuk pada tahun 1990-an sudah melihat bahasa yang sangat berbeda dari campuran isyarat rumah yang digunakan generasi sebelumnya.
 
Apa yang awalnya hanya kumpulan isyarat pribadi, akhirnya berubah menjadi bahasa asli yang kompleks yang kini dikenal sebagai Bahasa Isyarat Nikaragua. Seiring waktu, komunitas pengguna bahasa ini telah berkembang dan sekarang sudah lebih dari 1.500 orang yang menggunakannya. (Alfi Loya Zirga)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan