Kapak Panetak peninggalan manusia purba zaman praaksara. DOK Ruangguru
Kapak Panetak peninggalan manusia purba zaman praaksara. DOK Ruangguru

14 Peralatan Manusia Purba Zaman Praaksara

Renatha Swasty • 21 November 2024 19:08
Jakarta: Arkeolog dan geolog mengetahui perkembangan manusia purba meskipun pada masa itu belum ada tulisan-tulisan. Pengetahuan ini didapat berdasarkan temuan perkakas atau alat yang digunakan manusia pada masa itu.
 
Sejumlah peralatan manusia purba yang ditinggalkan mulai dari kapak genggam, kapak penetak, kapak lonjong, menhir, dolmen, dan lain-lain. Berikut ini peralatan manusia purba zaman praaksara dikutip dari laman Ruangguru:

Peralatan manusia purba

1. Kapak Genggam

Kapak genggam merupakan alat yang digunakan oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk berburu. Kapak genggam berasal dari zaman paleolitikum atau batu tua, dan zaman mesolitikum atau batu madya sehingga struktur dan bentuknya masih sangat sederhana.
 
Ada satu bagian yang tajam, yaitu hanya terdapat di satu sisi saja. Permukaannya pun masih kasar.

Kapak genggam digunakan oleh manusia praaksara pada masa berburu dan meramu tingkat sederhana dan masa berburu dan meramu tingkat lanjut.
 
Kapak ini digunakan dengan cara digenggam dan ditemukan di beberapa tempat, yaitu di Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan), Kalianda (Lampung), dan Pacitan (Jawa Timur). Kapak genggam juga ditemukan di Sumatra yang dikenal sebagai sumatralith.

2. Kapak Perimbas atau Chopper

Pada masa paleolitikum juga ditemukan peralatan lain, yaitu kapak perimbas atau chopper. Kapak perimbas juga masih digunakan oleh manusia praaksara jenis Pithecanthropus.
 
Kapak ini ukurannya lebih besar dari kapak genggam, dan pada ujung kapak berbentuk cembung dan lurus. Karena masih dari zaman batu tua, kapak perimbas juga masih kasar.
 
Biasanya, manusia praaksara menggunakan kapak perimbas untuk memotong kayu, memecah tulang, hingga menggali tanah untuk mencari umbi-umbian.
 
Beberapa daerah tempat ditemukannya kapak perimbas antara lain di Pacitan (Jawa Timur), Tambangsawah (Bengkulu), Lahat (Sumatra Selatan), Kamuda (Lampung) Bali, Flores, Timor, hingga Jampang Kulon (Sukabumi).

3. Kapak Penetak

Masih dari zaman paleolitikum, kapak penetak juga menjadi salah satu peninggalan peralatan manusia praaksara. Secara struktur masih kasar. Kapak ini sebenarnya mirip dengan kapak genggam dan kapak perimbas.
 
Bedanya, ukuran kapak penetak lebih besar, dan ujung tajamnya ada di dua sisi, atas dan bawah (bifasial). Karena ukurannya yang lebih besar, kapak penetak juga bisa digunakan untuk membelah pohon.
 
Selain itu, kapak penetak juga tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, berbeda dengan kapak genggam dan kapak perimbas yang hanya ada di sebagian daerah saja.

4. Alat Serpih atau Flakes

Alat peninggalan manusia praaksara yang lain ada alat serpih. Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang, dan terbentuk dari batu.
 
Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-serpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur), serta Cabbenge (Flores). Flakes atau alat serpih ini juga berasal dari era paleolitikum.
 
Baca juga: Pola Kehidupan Nomaden Manusia Purba: Pengertian, Tujuan, dan Ciri-ciri
 

5. Peralatan dari Tulang

Manusia praaksara juga membuat peralatan dari tulang. Kebudayaan ini dikenal sebagai bone culture. Peralatan dari tulang ini ditemukan di Ngandong, Jawa Tengah. Beberapa peralatan yang ditemukan antara lain belati, mata tombak dari duri ikan, dan alat serpih (flakes).

6. Kapak Persegi atau Beliung Persegi

Kemudian, ada juga kapak persegi. Kapak ini merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus.
 
Karena permukaannya sudah halus, kapak persegi terindikasi berasal dari zaman neolitikum atau zaman batu baru. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam.
 
Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia lho, mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi Utara. Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan yang dibawa oleh ras Proto Melayu saat tiba di Nusantara sekitar tahun 1.500 Masehi.

7. Kapak Lonjong

Pangkal kapak lonjong lebar dan tajam, sedangkan ujungnya runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah sampai halus. Kapak lonjong juga merupakan peninggalan masa neolitikum dan ras proto Melayu.
 
Kapak lonjong zaman praaksara pernah ditemukan di Sangihe Talaud, Flores, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

8. Menhir

Menhir merupakan tugu batu yang tinggi. Menhir diduga digunakan sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang, tempat memeringati kepala suku yang telah meninggal, dan sebagai sarana penolak bahaya yang mengancam.
 
Karena bentuknya yang besar, menhir dikategorikan sebagai peninggalan zaman megalitikum atau batu besar. Keberadaan menhir tersebar di seluruh dunia, mulai dari Asia, Eropa, hingga Afrika. Sementara, di Indonesia, menhir ditemukan di Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Timor.

9. Dolmen

Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan oleh manusia pra sejarah sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan. Seperti menhir, dolmen juga merupakan peninggalan zaman megalitikum.

10. Sarkofagus

Sarkofagus adalah kubur batu dari era megalitikum yang berbentuk seperti peti mati. Ketika itu, manusia praaksara menganggap sarkofagus sebagai 'perahu roh' yang akan membawa dan mengantarkan roh ke dunia barunya.
 
Selain sarkofagus, kubur batu lainnya yang berasal dari era ini ada waruga yang berbentuk seperti kubus, dan di atasnya ada segitiga. Dalam waruga, jenazah tidak dibaringkan secara telentang, melainkan dimasukkan seperti posisi bayi di dalam rahim, sehingga tubuhnya ditekuk dan wajahnya seolah mencium bagian lutut.
 
Baca juga: Peneliti Temukan Tulang Manusia Purba Berusia 1,8 Juta Tahun di Brebes
 

11. Arca

Arca merupakan patung yang dibuat sebagai sarana pemujaan dalam masa praaksara. Arca ini ada yang berbahan batu, maupun logam, guys. Arca banyak ditemukan di wilayah Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Bali, hingga Sulawesi.

12. Bejana Perunggu

Bejana ini merupakan benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan gitar Spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan Sumatra.

13. Kapak Corong

Kapak corong terbuat dari perungu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

14. Nekara & Moko

Nekara merupakan salah satu peninggalan manusia praaksara pada zaman logam atau perundagian. Nekara difungsikan untuk alat pemanggil hujan, memanggil roh nenek moyang, sebagai simbol status sosial, dan sebagai sarana ketika melakukan upacara adat. Di Indonesia, nekara ditemukan di Jawa, Bali, Sumatra, dan Kepulauan Banda.
 
Sementara itu, moko masih sejenis dengan nekara, tapi bentuknya lebih kecil. Secara garis besar, moko berfungsi sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik, hingga alat tukar perdagangan.
 
Itulah alata-alat yang digunakan manusia purba pada zaman praaksara. Buat kamu yang ingin tahun masing-masing bentuk di atas dapat melihat langsung di museum-museum prasejarah yang berada di Bandung, Sangiran, Jakarta, ataupun museum lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan