Hari Pahlawan. DOK Medcom
Hari Pahlawan. DOK Medcom

Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Pertempuran Besar di Kota Surabaya

Renatha Swasty • 10 November 2025 14:54
Jakarta: Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, perjuangan ternyata belum benar-benar usai. Bangsa Indonesia masih harus menghadapi pertempuran sengit melawan pasukan kolonial yang berusaha kembali menguasai Tanah Air.
 
Pertempuran ini menjadi perang pertama antara pasukan Indonesia dan pasukan kolonial setelah proklamasi dikumandangkan. Peristiwa besar itu terjadi di Surabaya dan dikenal sebagai salah satu pertempuran paling heroik dalam sejarah perjuangan bangsa. Ribuan nyawa rakyat dan pejuang gugur demi mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. 
 
Nah, agar makin paham bagaimana semangat juang itu berkobar di Kota Pahlawan, yuk simak kisah lengkapnya dikutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer.

Sejarah Pertempuran Surabaya 10 November 2025

Peristiwa konflik pertama setelah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Pertempuran ini merupakan bentrokan besar antara tentara Indonesia dan pasukan Belanda yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Peristiwa tersebut menjadi perang pertama antara pasukan Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sekaligus menjadi salah satu pertempuran terbesar dan paling berat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Hingga kini, peristiwa tersebut dikenang sebagai simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan.
   

Latar belakang pertempuran

Latar belakang pertempuran Surabaya berawal dari perbedaan pandangan mengenai kepemilikan senjata. Saat itu, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan rakyat Indonesia baru saja memperoleh senjata hasil rampasan dari tentara Jepang yang telah menyerah. Namun, pihak Inggris yang datang ke Indonesia dengan misi melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya memerintahkan agar seluruh senjata tersebut diserahkan kembali.
 
Perintah tersebut dianggap oleh TKR dan rakyat Indonesia sebagai bentuk intervensi terhadap kedaulatan bangsa yang baru merdeka. Mereka menilai tindakan itu sebagai upaya untuk melemahkan pertahanan Indonesia, terlebih karena Belanda diketahui menumpang di balik misi Inggris dengan membawa pasukan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang berambisi untuk menjajah kembali Indonesia.
 
Sejak saat itu, situasi di Surabaya mulai memanas. Hubungan antara rakyat dan tentara Inggris yang semula bekerja sama dalam melucuti tentara Jepang berubah menjadi tegang. Muncul berbagai aksi perlawanan rakyat terhadap pasukan Inggris dan Belanda demi mempertahankan senjata serta kedaulatan bangsa.
 
Pemerintah Indonesia bahkan mengirimkan Soekarno dan Mohammad Hatta ke Surabaya untuk menenangkan keadaan dan menegosiasikan gencatan senjata. Namun, situasi kembali memanas setelah tewasnya Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby, Komandan Brigade 49 Divisi 23 Inggris di tangan pejuang Indonesia. Peristiwa inilah yang kemudian memicu pecahnya pertempuran besar pada 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
 
Pertempuran Surabaya menjadi bukti nyata kemerdekaan Indonesia tidak diraih dengan mudah. Semangat juang arek-arek Suroboyo yang rela berkorban melawan pasukan bersenjata lengkap mencerminkan tekad bangsa yang pantang menyerah dalam mempertahankan kemerdekaan.
 
Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai bentuk penghormatan terhadap para pejuang yang gugur di medan perang. Nilai keberanian, persatuan, dan cinta tanah air yang mereka tunjukkan menjadi warisan berharga bagi generasi penerus bangsa. (Syifa Putri Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan