"Gerakan bersama, gotong royong bagaimana caranya semua hal-hal baik kita sinergikan bersama untuk kemajuan pendidikan Indonesia dengan tujuan murid," kata Iwan dalam Temu Wicara Pemangku Kepentingan Program Pintar Tanoto Foundation, Kamis, 4 Juni 2020.
Pemahaman ini, kata dia, amat penting dimiliki seorang guru. Makanya, perlu ada dukungan terhadap pendidikan profesi guru yang berkualitas. Dengan begitu, guru tidak hanya mempunyai kemampuan kognitif, tetapi memahami nilai-nilai profesinya.
Salah satu yang bisa dilakukan, kata dia, yakni pelatihan guru berbasis sekolah. Pelatihan ini akan fokus ke masalah-masalah yang dihadapi murid di masing-masing sekolah, sehingga kendala yang dialami bisa ditemukan solusinya.
"Pelatihan lebih sering dan relevan, fokus yang terjadi di sekolah, relevan dan bisa membantu murid," ujarnya.
Baca: IGI: Penundaan Tahun Ajaran Baru untuk Tingkatkan Kapasitas Guru
Iwan menambahkan, murid harus didorong pula untuk memiliki profil sebagai pelajar Pancasila. Maksudnya, pelajar harus diasah untuk mampu bersaing secara global, namun tetap memiliki nilai-nilai dasar sebagai bangsa Indonesia.
"Kreatif, gotong royong, dalam konteks keterampilan abad 21 ini kolaborasi. Tetapi memiliki nilai lebih dalam, ada empati sosial, membantu saudara-saudara kita," ujarnya.
Penting juga mendorong pelajar memiliki wawasan kebhinekaan global. Artinya, tidak hanya memahami keragaman dalam konteks nasional tapi juga dunia internasional dan menjadi warga dunia. Lalu, bernalar kritis dan belajar mandiri. "Mau mengambil inisiatif percaya diri bisa berkembang terus menerus," kata Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
