Guru Besar IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Mala Nurilmala. DOK IPB
Guru Besar IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Mala Nurilmala. DOK IPB

Guru Besar IPB Temukan Potensi Besar Sumber Kolagen dan Gelatin dari Ikan

Renatha Swasty • 15 Juli 2022 19:04
Jakarta: Guru Besar IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Mala Nurilmala menyebut ada potensi besar sumber kolagen dan gelatin dari ikan. Dia menuturkan kolagen dan gelatin dari ikan menjadi produk menjanjikan di masa mendatang. 
 
Mala menyebut tulang, kulit, sisik, dan gelembung renang merupakan sumber potensial untuk menjadi bahan baku kolagen gelatin. Dia mengungkapkan orator dan timnya terus berupaya mengoptimalisasi dan mengembangkan bahan serta teknologi untuk produksi kolagen dan gelatin ikan. 
 
Dia menuturkan dari hasil kajian dan penelitian ditemukan produksi kolagen gelatin memungkinkan untuk ditingkatkan produksinya pada skala industri di Indonesia. Tidak hanya itu, dengan menganekaragamkan inovasi dalam aplikasi dan pemanfaatan kolagen dan gelatin ikan akan menjadikan produk berbasis kolagen ini semakin luas pemanfaatannya.

“Kualitas mutu kolagen ikan tidak kalah dengan kolagen babi maupun sapi. Jadi, ini merupakan inovasi yang menjanjikan di masa mendatang,” kata Mala saat konferensi pers pra orasi ilmiah Guru Besar dalam keterangan tertulis, Jumat, 15 Juli 2022. 
 
Dosen IPB itu berharap inovasi ini akan menumbuhkan industrialisasi produk berbasis kolagen dan gelatin ikan sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor pada negara lain. Serta dapat berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja dan  kesejahteraan masyarakat.  
 
“Di  samping  itu,  masyarakat  Indonesia  akan  nyaman menggunakan produk kolagen dan gelatin ikan ini karena sudah jelas kehalalannya,” kata peneliti senior pada Halal Science Center (HSC) IPB University itu.
 
 

Mala menuturkan potensi pengembangan industri kolagen gelatin ikan di Indonesia sangat tinggi. Hal ini mengingat luas wilayah Indonesia adalah dua pertiganya  perairan  dengan  biodiversitas sumber daya ikan yang tinggi dan industrinya terus berkembang.  
 
Sehingga, pengembangan industri gelatin ikan dapat berkontribusi pada pengembangan konsep blue economy. Mala menjelaskan penggunaan kolagen dan gelatin sangat luas baik untuk industri pangan dan non-pangan seperti kosmetika dan farmasi. 
 
Kolagen dan gelatin digunakan sebagai selongsong/chasing, pengemulsi, pengental, penstabil, pembentuk gel, dan pengikat air pada industri pangan dan non pangan.  Pada industri kosmetika, kolagen dan gelatin dimanfaatkan sebagai bahan sabun, masker, lotion, anti aging, dan produk kosmetik lainnya. 
 
Mekanisme anti aging yang dimiliki dapat diawali dengan fungsi antioksidan, antiglikasi, dan inhibitor tirosinase. “Adapun di bidang farmasi sebagai bahan cangkang kapsul keras dan lunak, serta pengikat tablet,” kata Mala.
 
Dia menyebut pemanfaatan dan inovasi kolagen dan gelatin akan terus berkembang pada biomedicine dan bioteknologi di antaranya sebagai scaffolding agent, wound dressing, dan synthesizing hydrogels pada aplikasi tissue engineering. Penggunaan yang luas ini dikarenakan biokompatibilitasnya sangat baik, biodegradabilitas mudah, dan antigenisitas lemah.
 
Mala menjelaskan beberapa produk yang berhasil dibuat oleh timnya dengan bahan baku gelatin ikan, seperti es krim, cokelat, kue, dan marshmallow. Mala bersama tim juga berhasil membuat masker, penutup luka, dan cangkang kapsul.
 
“Kami juga sudah mencoba untuk menciptakan lem atau perekat kayu yang dapat digunakan pada industri furniture,” tutur Mala. 
 
Baca juga: Peneliti IPB Manfaatkan Limbah Sawit Sebagai Future Fashion 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan