“Kami ingin menciptakan future fashion, tidak hanya berbahan kapas dan benang sintetis, namun berbasis biomassa sawit,” ujar Ketua Tim Peneliti, Siti Nikmatin, dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Juli 2022.
Siti bersama dua anggota tim penelitiannya, Irmansyah dan Bambang Hermawan, tengah mengembangkan daur ulang dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi benang yang dapat digunakan sebagai aplikasi industri kreatif fashion. Riset ini berada dalam bidang penelitian Biomaterial dari hibah riset yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kementerian Keuangan, Republik Indonesia.
Siti menjelaskan perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Terbukti, perkembangan kebun kelapa sawit dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan.
Selain diambil minyaknya, keberadaan perkebunan sawit yang menghasilkan limbah sangat penting untuk dimanfaatkan. “Output dari riset ini adalah membuat kain dari benang sawit yang disesuaikan dengan produk fashion,” tutur dia.
Tim peneliti berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk mewujudkan tujuan penelitian ini. Seperti Penelitian dan Pengembangan Balai Besar Selulosa Kementerian Perindustrian (Litbang Kemenperin) di Bandung, Mitra Unit Kecil Menengah (UKM) PT Interstisi material Maju di Bogor dan Kelompok Tani (Poktan) Manunggal Alam di lingkar desa sawit PTPN VIII Kabupaten Bogor.
Dalam prosesnya, peneliti bersama mitra telah melalui berbagai uji coba hingga mendapatkan titik optimum dalam menghasilkan pulp, rayon viskosa dan benang yang dapat menjadi substitutif dengan benang lainnya.
“Riset ini menjadi tantangan bagi negara yang concern dalam menghasilkan benang dan kain berbahan dasar sumber daya alam hayati. Banyak negara maju seperti Swiss, Finlandia, dan Kanada melakukan penelitian seperti Dr Siti dan hasilnya masih di titik yang sama dengan riset ini,” kata mitra dari Litbang Balai Besar Selulosa Kemenperin, Rina Masriani.
Aktivitas riset ini telah dikunjungi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University yang dilaksanakan pada 30 Juni 2022 di Bandung. Wakil Kepala LPPM IPB University bidang Penelitian, Sugeng Heri Suseno, mengobservasi lokasi pengembangan benang berbahan dasar limbah sawit.
Dia menyampaikan simpati dan dukungan terhadap permasalahan yang tengah dihadapi tim peneliti dan mitra, “Semuanya harus dapat dilakukan secara paralel. Jika ada masalah, LPPM IPB University siap untuk membantu. Karena ini tentang permasalahan bangsa. Kalau perlu bantuan rektor, insyaallah dapat kami sampaikan,” tutur Sugeng.
Baca juga: Penelitian Dosen IPB Ungkap Tempe Baik Bagi Penderita Diabetes |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id