Kepala Program MSIB, Tutus Kusuma, memaparkan dalam MSIB angkatan ke-3 pihaknya membuka 11.967 program magang dan 24.236 program studi independen. Lalu, 1.769 posisi magang dan 139 proyek studi independen.
“Nantinya akan ada 3.679 mentor dalam MSIB Angkatan ke-3 ini dan juga melibatkan 12 Kementerian/Lembaga, 9 BUMN, serta 7 yayasan,” kata Tutus dalam MSIB Fair: Road to Festival Kampus Merdeka, dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 6 Juli 2022
MSIB Fair berlangsung dua hari pada 5-6 Juli 2022 di GSP UGM. Sebanyak 25 perusahan mitra dari berbagai sektor, antara lain perusahan teknologi, startup, BUMN, hingga Kementerian hadir dalam pameran itu.
Mitra diberikan kesempatan pitching terkait program yang ditawarkan bagi mahasiswa. Tutus menyebut mahasiswa nantinya dapat memilih program yang akan diikuti.
Dalam program magang sebagian besar dilaksanakan luring dan didorong menerima mahasiswa lokal. Sementara itu, studi independen dirancang bisa diikuti seluruh mahasiswa dengan prioritas pada skill teknologi digital.
“Tantangan saat ini, program MSIB dua angkatan trennya memang naik, tapi hanya berpusat di Pulau Jawa. Harapannya nanti bisa mengakomodasi mahasiswa di daerah Indonesia Timur dan Indonesia Utara,” ucap dia.
Kegiatan MSIB dapat diikuti mahasiswa program sarjana minimal semester lima. Kemudian mahasiswa vokasi minimal semester 3 untuk program D2, semester empat untuk program D3, dan semester lima untuk program D4.
Plt Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menyampaikan MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan Kemendikbudristek. Program ini bertujuan memberikan pengalaman belajar di luar kampus bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan memperkuat kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“MSIB memungkinkan dilaksanakan lintas prodi sehingga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi untuk bisa memberikan pengakuan kredit bagi mahasiswa yang mengikuti program tersebut,” tutur dia.
“Program ini memberikan kemampuan, kompetensi, dan bekal bagi mahasiswa di kemudian hari. Karenanya kami tunggu partisipasi mahasiswa mengikuti program ini,” kata dia.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, mengatakan di masa depan kebutuhan tenaga terampil, kreatif, inovatif, berjiwa kepemimpinan banyak dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri. Soft skill yang tidak didapatkan di dalam kampus bisa diperoleh di luar kampus salah satunya lewat program MSIB.
MSIB merupakan program yang ditujukan untuk mencetak lulusan sarjana dan sarjana terapan unggul dan kompeten. Sehingga, diharapkan dapat bersaing di tingkat global.
“Mahasiswa perlu diberikan kegiatan yang bisa memacu penguasaan soft skill. Pembelajaran luar kampus ini bisa didapatkan salah satunya melalui MSIB . Harapannya mahasiswa bisa menjadikan MISB proses menuju sukses dan mengambil banyak pengalaman dan bekal,” kata dia.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Irwan Supriyanto, menyambut baik program MSIB untuk meningkatkan SDM yang siap terjun di dunia kerja. Kementerian PUPR dipercaya menjadi salah satu mitra pelaksanaan MSIB.
Ada empat bidang yang dijalankan dalam program ini. Salah satunya pengembangan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam program ini membuka peluang untuk diikuti minimal 112 mahasiswa.