Inovasi digagas oleh Ragil Muhammad Ridho, Nadira Nurul Izza, dan Sekarupa Rengganis Nusantara dengan bimbingan dosen Fapet Unpad, Raden Febrianto Christi. Mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Penerapan Iptek (PKM-PI) Unpad yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek.
Hydertetoyer (Hydroponic Fodder with Temperature Sensor and Automatic Sprayer) merupakan pengembangan sistem tanam hidroponik fodder. Teknologi ini dapat bekerja otomatis mengontrol keadaan lingkungan dalam hal suhu, kelembapan, dan cahaya.
Kontrol lingkungan tersebut bertujuan mencegah tumbuhnya jamur berkembang yang biasanya hinggap saat penyemaian biji sereal. Tim juga mengembangkan penggunaan tanaman jagung lokal sebagai pakan utama, menggantikan penggunaan barley yang bisa digunakan secara global.
“Adopsi penggunaan tanaman jagung memberikan solusi berkelanjutan bagi kelompok ternak. Hydertetoyer mampu memaksimalkan hasil produksi pakan hijauan dalam waktu singkat dan dengan biaya yang efisien,” kata Ragil dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Mei 2024.
Kelompok Ternak Simpay Tampomas dan masyarakat sekitar diharapkan dapat merasakan manfaat signifikan dengan penerapan teknologi Hydertetoyer. Seperti peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kambing perah, penghematan biaya pakan, serta pemulihan ekosistem lahan galian C yang terdegradasi.
Teknologi ini juga dapat menjadi contoh inspiratif bagi pengembangan inovasi pertanian berkelanjutan di berbagai daerah. “Dengan teknologi Hydertetoyer, kami yakin masa depan pertanian Indonesia dapat menjadi lebih cerah dan berkelanjutan,” tutur Ragil.
Baca juga: Peneliti Unpad Kembangkan Vaksin Penyakit Gumboro pada Ayam |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News