"Ada masalah disparitas kualitas. Dari sangat baik, sampai berpindah-pindah, tidak punya dosen atau dosen nya sedikit tapi mahasiswa banyak," kata Totok dalam dalam diskusi daring Strategi LPTK Dalam Menyukseskan Merdeka Belajar, Rabu, 13 Mei 2020.
Totok menyebut salah satu bentuk hadirnya pemerintah bisa dengan menjadikan 12 kampus eks Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) sebagai model LPTK unggul.
"Mengawal 12 ini sebagai model (LPTK unggul), ini biaya tidak mahal. Hanya tinggal kemauan pemerintah," jelasnya.
Ia menegaskan LPTK merupakan merupakan tumpuan membentuk guru berkualitas. Sudah berang tentu, ujungnya bakal berimbas kepada sektor pendidikan di Tanah Air.
Baca: IKA UPI Desak Pemerintah Tertibkan LPTK Abal-abal
Ia mengibaratkan, apabila Akademi Militer (Akmil) merupakan tempat mendidik tentara yang baik, maka guru bertumpu pada LPTK. "Negara harus tanggung jawab, memahami dan menjalankan konstitusi," tegasnya.
Menurut dia, LPTK juga harus berani mengubah kurikulum untuk menjadi lembaga unggulan sekaligus kampus merdeka. Sejumlah kompetensi yang harus mampu diasah LPTK yakni guru yang kuat dalam pemahaman peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan bidang ilmu atau keahlian yang nanti akan diajarkan, serta memiliki sikap kepribadian yang baik.
Selain itu, LPTK juga harus mampu mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). "Kita upgrade dulu agar sampai tujuan dengan baik," ujar Totok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
