Tim Naraya dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan platform asisten virtual yang memudahkan pengawasan kondisi pasien dari jarak jauh. Ketua Tim Naraya ITS Fiqey Indriati Eka Sari menuturkan SahabatCAPD merupakan aplikasi gagasan timnya yang dibuat sejak 2021.
Aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR). Hal ini membantu self-monitoring pasien sehingga dokter dan tenaga medis dapat memantau kondisi pasien secara real time.
“Dengan demikian, dokter dapat memberikan rekomendasi apabila pasien berada pada kondisi abnormal,” papar dia.
Fiqey mengatakan fitur-fitur berupa sistem pencatatan digital, sistem pendeteksian, hingga sistem pemantauan dan doctorbot didesain untuk membantu pasien yang menggunakan aplikasi ini. “Pasien tidak perlu lagi menggunakan buku untuk mencatat perkembangan mereka selama sebulan hingga temu dokter dilakukan,” tutur dia.
Fiqey menuturkan terkait sistem pencatatan pasien harus memperbarui data tiga hingga lima kali sehari pasca mengganti cairan dialisat steril ke rongga peritoneum melalui kateter permanen. Adapun data yang harus dimasukkan, ialah keluhan, tekanan darah, berat badan, dan perbedaan volume cairan buangan.
“Aplikasi ini juga dapat diintegrasikan dengan smartwatch untuk otomatisasi data tekanan darah,” ujar dia.
Mahasiswi Departemen Teknik Informatika ini menjelaskan data-data tersebut juga ditunjang dengan data citra cairan buangan yang harus difoto oleh pasien. Dengan data-data tersebut, sistem dapat mendeteksi adanya kondisi abnormal atau potensi terjadinya komplikasi pada pasien.
“Dokter dan tenaga medis akan mendapat notifikasi apabila data yang dimasukkan pasien tidak normal,” ungkap dia.
Selain sistem pencatatan dan pendeteksian, aplikasi ini dibuat untuk mendukung sistem pemantauan pasien secara real time. Seluruh data yang dimasukkan oleh pasien akan tersimpan dan tercatat dalam logbook serta menjadi catatan historis yang bisa dilihat oleh tenaga medis.
“Adapula fitur doctorbot yang membantu pasien untuk mengetahui berbagai informasi seputar terapi CAPD guna mendukung suksesnya terapi,” ujar dia.
Tim Naraya mengikutsertakan gagasannya dalam lomba mengingat kebermanfaatannya yang dapat membantu pasien terapi CAPD. Berkat gagasan cemerlang tersebut, tim bimbingan dosen Dini Adni Navastara ini berhasil menyabet medali emas dalam ajang kompetisi Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) 2022 lalu.
“Semoga SahabatCAPD dapat segera dipakai di Indonesia dan membantu serta memudahkan tenaga medis dan pasien terapi CAPD,” ujar dia.
| Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Observatorium, Alat Deteksi Tsunami 30 Menit Lebih Awal |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id