Dia mengaku hanya iseng mendaftarkan diri di Harvard. Akhirnya, dia juga mendapat BPI di kampus tersebut.
"Awalnya saja saya ragu-ragu tapi ya dicoba langsung saja, karena enggak ada ruginya juga mencoba kan," tutur Anna dalam siaran Instagram awardee_bpi, dikutip Rabu, 21 Desember 2022.
Anna bercerita dia sudah lama mengincar kampus tersebut untuk melanjutkan studi. Bahkan, jauh sebelum lulus sebagai dokter dari Universitas Jenderal Ahmad Yani, Cimahi, Jawa Barat.
Saat mendaftar, dia hanya bermodalkan latar belakang sebagai dokter RSUD di Cimahi. Dengan modal tersebut, ia langsung menggambarkan hal-hal yang akan dia kerjakan ke depan.
"Waktu diseleksi itu saya menceritakan background saja, pengalaman di daerah, kemudian saya juga aktif untuk publikasi, saya juga aktif di organisasi kesehatan di daerah," beber dia.
Kemudian, saat tahapan wawancara, ia menjelaskan tertarik dengan profesor yang mengajar di Harvard. Ia mendalami sekurangnya dua sosok profesor yang mengajar di sana.
"Saya sampaikan profesor ini menginspirasi saya, punya visi untuk menyediakan kesehatan itu bagaimana caranya dirasakan akar rumput," beber dia.
Anna mengambil jurusan Global Health Delivery di kampus tersebut. Setelah lulus, ia ingin memberikan layanan kesehatan dengan mudah dan cepat kepada masyarakat, sekalipun masyarakat tersebut berada di daerah.
"Di sini sejauh ini saya belajar bagaimana bisa mencari solusi dari permasalahan kesehatan yang ada, dari segi sosial, politik, ekonomi, dan sejarah. Dari situ saya belajar bagaimana memahami dari sisi etnografi, memanusiakan manusia," tutur dia.
| Baca juga: Defisit Dokter Spesialis, Kemendikbudristek: Bikin Fakultas Kedokteran Sangat Mahal |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
