Namun, potensi kejahatan juga hadir seiring perkembangan teknologi. Salah satunya, membuka jalan bertindak curang saat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Ketua SNPMB Mochamad Ashari menyebut potensi kecurangan dengan teknologi dapat muncul dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Hal itu dilihat dari pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022.
"Ada kemudian joki ini pintar bermain dengan teknologi, karena teknologi makin murah, beli kamera mudah dia pasang kamera di masker saat masuk ruang ujian," beber Ashari dalam Pembukaan Pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Tahun 2023 di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2023.
Ashari mengungkapkan sebetulnya pihaknya telah mengantisipasi kecurangan di beberapa lokasi penyelenggaraan SBMPTN 2022. Namun, tak semua penyelenggara memiliki infrastruktur baik dalam pengawasan tes.
"Kita minta siapkan metal detector, tapi kan tidak semua punya, akhirnya ada juga yang bobol, dia bawa ke kelas dan viral dia foto soal dan dia minta kawannya membantu mengerjakan soal," ungkap Ashari.
Namun, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) itu menyebut soal tes tidak bisa disebar. Sebab, pihaknya menyiapkan soal berbeda untuk setiap peserta.
"Ini mau disebar ke mana? Yang lain juga enggak sama soalnya, bisanya cuma ke yang bersangkutan, sehingga tidak merugikan yang lain," ujar Ashari.
Pada SNPMB 2023, Ashari memastikan joki tidak bakal ada lagi. Sebab, tidak ada model soal yang sama dalam SNBT.
"Tidak ada kenapa? Karena di sistem kita, soal yang dibaca anak-anak kita yang SNBT itu berbeda kiri-kanan, depan-belakang berbeda. Jadi, enggak ada gunanya dikasih, enggak cocok. Jadi, itu satu antisipasi yang dilakukan SNPMB adalah tampilan soal itu berbeda," papar dia.
| Baca juga: Ketua SNPMB 2023 Pede Joki Tak Akan Berkutik di SNBT |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
