Jakarta: Sebanyak tiga Sekolah Rakyat di Sumatra Barat akan mulai beroperasi pada 14 Juli 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru 2025/2026. Sekolah ini merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Sumatra Barat, Saifullah, dikutip dari akun Instagram @metrotv. Ketiga sekolah tersebut berada di dua wilayah.
Dua sekolah berlokasi di Kota Padang, yakni di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) untuk jenjang SMP dan di Universitas Negeri Padang untuk jenjang SMA. Sementara satu sekolah lainnya berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuk Selasih, Kabupaten Solok, yang dikhususkan untuk tingkat SMP.
Total peserta didik yang akan diterima berjumlah 250 orang. Rinciannya, 200 siswa untuk jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama dan 50 siswa untuk jenjang sekolah lanjutan tingkat atas. "Sekolah rakyat ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi siswa-siswa dari keluarga prasejahtera agar tetap bisa mengenyam pendidikan formal yang layak," kata Saifullah.
Namun pelaksanaan Sekolah Rakyat ini masih menghadapi tantangan, salah satunya terkait ketersediaan tenaga pengajar. Saat ini baru tersedia 29 guru untuk ketiga sekolah tersebut.
Kekurangan Guru
Kekurangan guru, terutama untuk mata pelajaran agama, menjadi perhatian serius yang perlu segera ditindaklanjuti. Selain ketiga sekolah yang akan segera beroperasi, delapan kabupaten dan kota lainnya juga sedang mempersiapkan pendirian sekolah rakyat serupa.
| Baca juga: Mengupas Kurikulum Sekolah Rakyat: Keunikan dan Program Utamanya |
Pemerintah menargetkan seluruh sekolah ini dapat berfungsi secara penuh pada tahun 2026. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Indonesia. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
