Buku ini merupakan hasil riset dan telaah kode-kode dari Hokky Situngkir. Dia menggandeng tim penulis yang terdiri atas Kurnia Effendi, Sari Novita, Siti Wulandari, Bunga Indrawati Sekaton, dan Vande Leonardo agar bahasanya ringan dan enak dibaca.
"Buku ini sebagai ikhtiar untuk mengenal jati diri manusia Indonesia lebih jauh. Keindahan dan kekayaan ragam budaya di kepulauan Nusantara ternyata menyimpan enigma (teka-teki atau kode-kode) yang melimpah," kata Hokky yang juga merupakan Presiden Bandung Fe Institute, melalui keterangan tertulis, Senin, 30 Oktober 2023.
Buku ini adalah ikhtiar Hokky untuk mengungkap kode warisan budaya yang telah dikumpulkan sejak 2007. Dia mencari warisan budaya itu di Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI) atau melalui www.budaya-indonesia.org.
Hokky menggunakan geometri fractal sebagai pisau analisis utama. Dia menganalisis kode-kode yang terkandung dalam warisan budaya Indonesia, mulai dari sistem pemerintahan kerajaan, arsitektur, lagu tradisional, kuliner, kalender, hingga batik.
"Dengan kode-kode tersebut, setiap orang Indonesia dari berbagai daerah bukan hanya bisa mengenal budayanya secara mendalam, tetapi bisa melihat keterikatan dan kekerabatan mereka satu sama lain. Dari beragam warisan tersebut, kita bisa mengetahui berbagai latar belakang pembentuk identitas masyarakat setiap daerah," kata Hokky yang juga dikenal sebagai Bapak Kompleksitas Indonesia.
Sambal menyimpan banyak kode
Sebagai contoh, sambal dabu-dabu seri dan bakasang yang menjadi identitas orang Maluku Utara. Orang Sumatra Utara juga memiliki sambal andalan, yakni sambal andaliman."Siapa sangka, bermacam sambal tradisional nusantara memiliki ikatan kekerabatan satu sama lain," kata dia.
Dengan menggunakan pendekatan yang terinspirasi oleh bioinformatika, Hokky memetakan dan mengukur keragaman dan kekerabatan setiap sambal tradisional tersebut. Pengelompokan etnografis itu disusun berdasarkan tingkat pedas, asam, asin, dan manisnya cita rasa sambal khas tradisional yang berbeda-beda.
Hokky mengatakan tingkat kepedasan atau keasaman sambal menunjukkan bagaimana orang Indonesia secara kolektif merespons ketersediaan bahan dan bumbu rempah di daerah masing-masing. "Sama seperti sajian kuliner Nusantara, terdapat kemiripan 10% dari bahan-bahan pembuat masakan Indonesia," simpul dia.
Baca: Penetapan Warisan Budaya Bukan Sekadar Seremonial Penyerahan Sertifikat
Selain sambal, buku itu juga mengungkap kode-kode yang ada pada warisan budaya yang lain. Hokky mempersilakan pembaca untuk mengeksplorasi buku dia untuk bisa mengetahui kode-kode apa saja yang terkandung.
Buku Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara diterbitkan pada September 2023. Namun, secara resmi meluncur pada acara Balige Writers Festival yang diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023 di Balige, Sumatra Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
