"Untuk cegar budaya yang terdampak 43," kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, di Kantor Kementerian Kebudayaan, Kamis, 4 Desember 2025.
Ia memerinci dari 43 cagar budaya itu tersebar di tiga provinsi terdampak, yakni 34 cagar budaya di Aceh, 7 cagar budaya di Sumatra Utara dan 2 cagar budaya di Sumatra Barat. SDM kebudayaan, mulai dari pelaku budaya hingga juru pelihara cagar budaya turut terdampak bencana.
"Aceh ada 1, Sumatra Utara 71 sehingga total ada 72 SDM kebudayaan terdampak," ungkap Fadli.
Fadli mengatakan untuk perbaikan cagar budaya terdampak dan penanggulangan korban SDM kebudayan, pihaknya masih melakukan asesmen kerusakan. Kemudian, dilakukan pengamanan, perbaikan serta pelindungan tahap lanjutan.
"Jadi pemerintah dalam hal ini Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk menjaga warisan budaya dan bangsa, memastikan kesejahteraan para pelaku budayaan. Dan data ini akan diupdate terus, akan diperbarui seiring verifikasi lapangan," tutur dia.
Fadli menyebut pemerintah masih fokus mengatasi situasi darurat bencana. Sehingga, pemulihan wilayah dan penanganan korban bencana terdampak masih menjadi prioritas utama.
"Tentu hal-hal yang menjadi prioritas pemerintah sekarang ini adalah keselamatan jiwa dari masyarakat yang terdampak. Kemudian yang selamat dan terisolasi juga akses sinyal, komunikasi dan juga kebutuhan-kebutuhan sandang, pangan papan itulah yang paling utama," ujar dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperbarui jumlah korban jiwa akibat bencana di Pulau Sumatra. Banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, mengakibatkan 811 korban jiwa hingga 3 Desember 2025.
Sementara itu, 623 orang dilaporkan hilang. Data BNPB juga mengungkap ada 2.600 lebih korban luka.
Hingga data ini dirilis, ada lebih dari 1,5 juta masyarakat di Aceh yang mengungsi. Sementara itu, 538.800 lebih masyarakat di Sumatra Utara mengungsi. Kemudian, 106.200 masyarakat di Sumatra Barat mengungsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
