Rektor UNY, Sumaryanto, mengatakan soft skills ialah cara seseorang berempati dan bersimpati dengan orang lain selama kerja bersama. Sumaryanto mengatakan soft skills penting diajarkan pada mahasiswa yang baru masuk jenjang perguruan tinggi.
"Ayo adik-adik di lingkungan perguruan tinggi harus sudah dapat beradaptasi, karena lingkungan perguruan tinggi berbeda dengan di pendidikan menengah bahkan pendidikan dasar. Dosen berbeda dengan guru, tendik berbeda dengan karyawan saat di sekolah. Bahkan lingkungan pembelajarannya pun berbeda," kata Sumaryanto.
Dia berharap peserta pelatihan memanfaatkan momentum diterima di UNY dengan semaksimal mungkin. Hal itu agar dapat lulus tepat waktu, IPK tinggi, masa tunggu rendah baik untuk studi lanjut maupun bekerja.
“Pendaftar di UNY pada setiap tahunnya berkisar antara 180.000-an pendaftar, yang diterima 12.500 sampai 13.000 mahasiswa, maka adik-adik wajib bersyukur di terima di UNY dan pergunakan momentum ini sebaik mungkin," kata Sumaryanto.
Sekretaris Direktorat Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kristiyono, mengatakan pengembangan kemahasiswaan merupakan suatu upaya mengembangkan sikap, kepribadian, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa. Hal itu untuk mendukung kegiatan kurikuler untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
“Salah satu bentuk upaya atau pengembangan tersebut adalah pemberian bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam penanaman soft skills," ujar Kristiyono dalam pelatihan soft skills kepada mahasiswa UNY Tahun Ajaran 2023/2024 yang masuk melalui jalur SNBT dikutip dari laman uny.ac.id, Senin, 20 Juli 2023.
Kristiyono menjelaskan soft skills sering kali merujuk pada kecerdasan emosional, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, dan kemampuan mengelola diri. Tidak sedikit yang menduga ini merupakan ciri kepribadian yang didapat dari lahir.
"Padahal tidaklah demikian, kemampuan ini adalah kemampuan yang juga bisa dilatih seperti halnya hard skills. Hasil penelitian menunjukkan sekolah hanya mengajarkan 10 persen keterampilan soft skills dan sisanya mengajarkan tentang hard skills,” beber Kristiyono.
Kristiyono memaparkan soft skills dibagi dalam dua kategori, yaitu intrapersonal dan interpersonal skills. Intrapersonal skills mencakup self awareness (self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness) dan self skills (improvement, self control, trust worthiness, time/source management, proactivity, conscience).
Adapun interpersonal skills mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy) dan social skills (leadership, influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).
Kristiyono mengatakan banyaknya mahasiswa UNY tidak memungkinkan tatap muka langsung dalam jumlah besar. Pelaksanaan pembinaan soft skills 2023 dilaksanakan daring melalui besmart.uny.ac.id.
“Mahasiswa UNY akan dibekali dengan semua kemampuan dalam setiap tahap dengan tujuan untuk menghasilkan insan takwa, mandiri, dan cendekia,” tutur Kristiyono.
Pelatihan soft skills diikuti 1.037 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP), Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Fakultas Vokasi (FV).
Baca juga: Hard Skill vs Soft skill: Pengertian, Contoh, dan Pentingnya di Tempat Kerja |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id