"Kita ini masih terjebak pada kompetensi generik. Satu sisi industri kita sudah menuntut adanya kompetensi spesifik. Inilah juga yang harus menjadi tantangan yang harus perlu kita atasi," kata Fauzan dalam Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025, Kamis, 20 November 2025.
Ia menerangkan kompetensi generik adalah kemampuan lulusan yang masih bersifat umum. Padahal, tantangan industri sudah bersifat spesifik.
"Tetapi saat ini sudah tidak bisa lagi diatasi secara generik. Bapak dan Ibu sekalian, dinamika kehidupan kita ini sudah berubah," ujar dia.
Fauzan menyesalkan masih banyak kampus di Indonesia yang belum berpikir tentang kompetensi spesifik. Dia meminta pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan refleksi, mulai dari kurikulum hingga tata kelola pembelajaran.
"Apakah kita memiliki kadar adaptif tinggi atau jangan-jangan benci terhadap adaptasi global? Ini yang saya kira menjadi renungan bersama," sebut dia.
Menurutnya, kampus tidak boleh lagi membentuk lulusan berkompetensi generik. Apabila dilanjutkan, lulusan Indonesia tak ada bedanya dengan 10 tahun lalu.
"Kita sudah tidak boleh lagi, apa yang kita lakukan hari ini adalah sama dengan yang kemarin, sama dengan tahun lalu, sama dengan 10 tahun yang lalu. Itu artinya adalah kita bekerja berkeringat tetapi sebenarnya berjalan mundur," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
