Siswa cuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Foto: Dok. Kemendikbud
Siswa cuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Foto: Dok. Kemendikbud

Meski Ada Vaksin, Jangan Nekat Buka Sekolah Tanpa Persiapan

Ilham Pratama Putra • 09 Desember 2020 10:31
Jakarta:  Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan Guru (P2G), Satriwan Salim meminta agar kehadiran vaksin covid-19 di Tanah Air tidak menjadikan Pemerintah daerah nekat membuka sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tanpa persiapan matang. 
 
Meski sudah ada vaksin, kata Satriwan, pembukaan sekolah untuk PTM tetap harus merujuk pada syarat kesanggupan menyediakan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.  Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang PTM, telah dijelaskan jika syarat utama Pembelajaran Tatap Muka adalah kesanggupan Pemda menjamin keamanan dan keselamatan warga pendidikan.
 
"Sedangkan sekolah harus menunjukkan kemampuannya menyediakan sanitasi hingga penerapan segala protokol kesehatan," kata Satriwan kepada Medcom.id, Rabu, 9 Desember 2020.

Terlebih kata Satriwan, vaksin Sinovac yang datang itu belum melewati seluruh tahapan uji klinis. Dengan begitu, pemerintah masih butuh waktu dalam melakukan uji klinis sebelum vaksin diberikan ke masyarakat.
 
"Vaksin Sinovac yang datang itu belum melewati semua tahapan uji coba ya. Misalnya uji coba yang ketiga," ungkapnya.
 
Baca juga:  Ridwan Kamil: Puskesmas Tidak Bisa Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19
 
Apa yang dikatakan Satriwan senada dengan pakar epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Laura Navika Yamani. Pengujian masih membutuhkan waktu, sementara sekolah bakal dibuka pada Januari 2021.
 
"Untuk dalam waktu yang dekat masih belum bisa, artinya jika akan dibuka pada awal tahun 2021. Karena untuk proses vaksinasi menunggu izin edar atau keluarnya Emergency Authorization Used (EAU) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Laura kepada Medcom.id, Selasa 8 Desember 2020.
 
Menurut Laura vaksin Sinovac itu harus diuji klinis fase ketiga di Indonesia. Dan apabila berjalan lancar sekalipun, hasil uji klinis baru didapatkan pada akhir Januari 2021.
 
"Ini baru bisa didapat setelah uji klinis fase tiga vaksin Sinovac didapatkan sekitar akhir januari 2021 dan selanjutnya BPOM akan mengkaji hasilnya sebagai syarat keluarnya EAU. Sehingga kemungkinan sekitar pertengahan tahun baru bisa dimulai vaksinasi," tutup Laura.
 
Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin covid-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia. Vaksin itu disebut sebagai harapan baru bagi penanganan virus korona di Tanah Air.
 
“Saya ingin menyampaikan kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin covid-19,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam video yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember 2020.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan