Dari hasil simulasi itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengambil kesimpulan jika Puskesmas tidak bisa dijadikan tempat penyuntikan vaksin covid-19. Emil, sapaan akrabnya, menyebut ruang yang tersedia di Puskesmas terlalu kecil untuk melakukan vaksinasi.
"Sudah ada simulasi di Depok, di puskesmas dan itu tidak akan cukup. Bangunannya terlalu kecil satu orang menghabiskan waktu 45 menit karena ada prosedur setelah disuntik, menunggu 30 menit untuk tahu dia bereaksi tidak," kata Emil dalam Kunjungan Kerja Menristek di Bandung yang disiarkan secara virtual, Selasa, 8 Desember 2020.
Baca juga: UGM Kembangkan Obat Covid-19
Terlebih lagi, kata Emil, target penyuntikan vaksin di Jawa Barat mencapai jutaan orang. Jika menggunakan Puskesmas maka dikhawatirkan akan ada penumpukan masyarakat.
"Kalau puskesmas yang kecil itu butuh waktu satu tahun untuk menyuntik target yang jutaan, dan yang datangnya (masyarakat) dua kali (untuk vaksinasi). Kami sudah simulasi, yang suntik satu kali belum beres, yang minta dua kali sudah antre lagi," sambung dia.
Untuk itu ia meminta izin kepada pemerintah pusat untuk gedung dengan kapasitas besar agar dapat digunakan untuk lokasi vaksinasi covid-19. Hal itu menjadi bagian dari evaluasi pihaknya.
"Itu yang harus dievalusi Jabar, kami meminta gedung serba guna diizinkan, atau gedung olahraga. Jadi kami mohon manajemen penyuntikan vaksin jangan jadi blunder karena keterbatasan tadi," tutup Emil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News