Juru Bicara Vaksin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan anak-anak hanya boleh menerima vaksin Sinovac sesuai rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sementara, jenis vaksin Sinovac belum masuk dalam vaksinasi mandiri.
"Vaksinasi kepada anak-anak sampai saat ini vaksinasi mandiri tidak mungkin pada anak-anak karena vaksin yang disediakan dan yang direkomendasikan oleh BPOM adalah vaksin Sinovac," kata Nadia dalam konferensi pers daring survei nasional P2G, Minggu, 11 Juli 2021.
Nadia mengatakan, jenis vaksin dalam program vaksinasi mandiri ialah Sinopharm. Menurutnya, vaksin Sinopharm belum teruji efektivitasnya untuk anak-anak. "Untuk itu mereka (anak-anak) tidak boleh ikut vaksinasi mandiri," lanjut Nadia.
Baca: Program Vaksinasi Pelajar, Santri Diminta Jadi Prioritas
Ia menekankan, anak-anak telah diproyeksikan untuk mendapatkan vaksin Sinovac. Pemberian vaksin jenis ini merupakan program gratis dari pemerintah. Dia pun menyebut tidak ada komersialisasi untuk program vaksinasi Sinovac.
"Ini adalah vaksin yang jelas digunakan dalam program pemerintah dan akan diberikan secara gratis," terang dia.
Adapun, program vaksinasi kepada anak usia sekolah tersebut dilakukan lewat kerja sama dengan sekolah, seperti ketika melakukan vaksinasi campak, rubela, polio dan sebagainya. Pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut di level Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten/kota tentang pelaksanaan vaksinasi pada anak 12 sampai 17 tahun.
"Kunci vaksinasi pendidikan adalah bagaimana koordinasi dan kolaborasi dinkes dan disdik di kabupaten kota," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
