Namun, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak hanya berpasrah menerima keadaan. Harus ada terobosan untuk tetap menghadirkan pendidikan.
"Pertanyaannya apakah begitu saja Kemendikbud menerima ini, mumpung sampai tanggal 20 (Juli), carilah terobosan yang melampaui sikap pasrah," kata Huda dalam konferensi pers daring Survei Nasional P2G, Minggu 11 Juli 2021.
Paling tidak, kata Huda, di saat PPKM Darurat Kemendikbudristek memiliki upaya memperbaiki Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dan di saat bersamaan Kemendikbudristek memperbaiki kebijakan PTM terbatas.
Baca juga: Orang Tua Ogah Anaknya Divaksin, P2G: Baiknya Mereka Lanjut PJJ
Selanjutnya setelah PPKM Darurat dicabut, Huda ingin Kemendikbudristek mencari formula bagaimana membentuk kepercayaan kepada masyarakat terhadap sekolah. Misalnya membentuk paradigma jika sekolah merupakan salah satu tempat yang aman.
"Mungkin ada semacam formula paradigmanya di balik, yaitu bagaimana menjadikan sekolah jadi tempat paling aman. Kerena di luar sekolah, itu angkanya tinggi, di situasi saat ini, sekolah di desain menjadi tempat anak-anak aman dari covid-19," sebutnya.
Ataupun dibentuk paradigma agar anak dan orang tua bisa menjadi agen keselamatan. "Menjadi agen dalam rangka untuk keselamatan. Ini kan sejauh tidak dilibatkan aktif, seperti jadi satgas pengamanan covid di sekitar rumahnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
