Terkait hal itu, Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menyarankan, bagi orang tua yang tidak menginginkan anaknya divaksiansi agar mereka tidak boleh melakukan pembelajaran tatap muka. Dengan begitu pelajar yang belum divaksin harus terus menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Misalnya orang tua tidak mau anaknya divaksin, kami menyarankan baiknya mereka melaksanakan pembelajaran daring," kata Satriwan dalam konferensi pers daring survei nasional P2G, Minggu 11 Juli 2021.
Saat ini, sekolah di luar wilayah yang menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diwajibkan untuk memberikan opsi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Dengan begitu vaksinasi covid-19 dinilai sebagai satu langkah untuk melindungi para siswa yang sudah mulai tatap muka tersebut.
Menurutnya, tidak bisa memungkiri bahwa anak-anak yang mengikuti PTM terbatas di luar wilayah PPKM Darurat juga rentan tertular. Sebab, kata Satriwan, mereka yang sudah divaksinasi saja dapat tertular, apalagi yang belum.
"Mareka akan berdampak (menularkan) pada teman-temannya ketika PTM terbatas," ujarnya.
Baca juga: Survei: 36,7% Orang Tua Ragu Vaksinasi Anak, Takut Dipasang Chip
Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri menyebut, Orang tua yang ragu dan tidak setuju vaksinasi disebabkan oleh rasa khawatir vaksinasi bukan untuk kesehatan. "Alasannya ada jawaban-jawaban yang konspiratif ada chip-nya lah, mengandung sesuatu konspirasi elit global dan lain-lain," kata Iman.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News