Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melakukan survei nasional terkait persetujuan orang tua terhadap vaksinasi anaknya. Dari 9.287 orang tua yang disurvei, sebanyak 36,7 orang tua di antaranya masih ragu dan tidak setuju anaknya divaksinasi.
"Yang ragu-ragu dan tidak setuju jumlahnya 36,7 persen. Di antara jumlah tersebut, orang tua khawatir vaksinasi bukan untuk kesehatan. Alasannya ada jawaban-jawaban yang konspiratif ada chip-nya lah, mengandung sesuatu konspirasi elit global dan lain-lain," kata Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri dalam konferensi pers daring survei nasional P2G, Minggu, 11 Juli 2021.
Selain alasan tersebut, ada pula alasan jika vaksin tidak halal, vaksin berdampak buruk. Kemudian tak setuju karena anaknya memiliki penyakit penyerta dan vaksin belum teruji.
Namun, sebanyak 63,3 persen orang tua setuju anaknya divaksinasi covid-19. Persentase itu dinilai baik karena mayoritas orang tua mengerti pentingnya vaksinasi covid-19.
"Nah ini menandakan orang tua sadar akan peran dan upaya mereka untuk memperoleh kesehatan dan keselamatan, agar anaknya mendapatkan hak pendidikan nantinya," ungkap dia.
Baca juga: P2G: Vaksin Covid-19 Diperjualbelikan, Sekolah Jangan Ikut Dagang Vaksin
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa bagi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mendapat vaksin, perlu diedukasi dan sosialisasi secara baik dan jelas oleh pemerintah.
Dengan begitu, Iman juga berharap kepada sekolah, wali kelas punya peran yang sangat tinggi memengaruhi persepsi dan meyakinkan orang tua. "Kesediaan orang tua mengizinkan anaknya divaksinasi patut diapresiasi, ini merupakan wujud nyata pendidikan bela negara bagi orang tua, apalagi bagi anak," terang dia.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News