20 mahasiswa UI mengikuti short course di Inje University, Korea Selatan. DOK UI
20 mahasiswa UI mengikuti short course di Inje University, Korea Selatan. DOK UI

20 Mahasiswa UI Belajar Budaya K3 di Korea Selatan

Renatha Swasty • 06 Februari 2024 17:38
Jakarta: Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mengikuti short course di Inje University, Korea Selatan pada 15-27 Januari 2024. Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI tersebut memperoleh pembelajaran seputar Global Occupational Safety and Health.
 
Ketua Departemen dan Program Studi S1 K3 FKM UI, Mila Tejamaya, mengungkapkan program ini merupakan kunjungan balasan atas kunjungan 20 mahasiswa Inje University pada 8-22 Agustus 2023. Mereka mengikuti UI Credit Earning Program (UI Creates) di FKM UI.
 
Selama mengikuti program ini, mahasiswa Inje University mempelajari regulasi tentang K3 di Indonesia, juga kesehatan kerja, keselamatan kerja, higiene industri, ergonomi, dan faktor manusia.

“Selain dalam hal akademik, mahasiswa Inje University juga diberikan pengalaman untuk belajar bahasa Indonesia, memasak makanan Indonesia, serta mengunjungi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Monas, dan Kebun Raya Bogor," kata Mila dalam keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2024.
 
Dia berharap pengalaman serupa bisa didapat oleh mahasiswa UI yang mengikuti short course di Inje University. "Mahasiswa UI dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman terkait budaya K3 di Korea Selatan,” ujar Mila.
 
Mahasiswa UI juga berkesempatan mengunjungi Korean Occupational Safety and Health Agency (KOSHA) dan ULSAN Safety Experience (ULSANSafer). KOSHA merupakan organisasi di Korea Selatan yang bertugas memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja.
 
Sedangkan, ULSANSafer merupakan salah satu pusat pelatihan keselamatan bagi pekerja maupun masyarakat luas, termasuk anak-anak usia dini.
 
Di KOSHA, mahasiswa UI memperoleh pembelajaran terkait teknis dalam bidang K3 yang meliputi pengelolaan intensif untuk kecelakaan dan perlindungan kesehatan pekerja. Mereka juga mempelajari edukasi, promosi, dan pengujian K3, serta strategi digital dan social responsibility management.
 
Mahasiswa UI juga memperoleh pemaparan tentang tiga jenis kecelakaan dan delapan faktor risiko yang teridentifikasi sebagai penyebab fatality terbesar di Korea Selatan. Kecelakaan tersebut meliputi jatuh dari ketinggian (scaffolding, roofs, ladders, aerial work platform); terjebak di/antara (protective devices, LOTO/lock-out, tag-out); dan tertabrak (mixed work dan collision avoidance devices).
 
Oleh karena itu, penelitian, dukungan teknis, edukasi, dan dukungan finansial diutamakan untuk jenis pekerjaan berisiko. Saat kunjungan ke ULSANSafer, mahasiswa melihat berbagai sarana pelatihan dan simulasi keselamatan untuk transportasi, kapal laut, kebakaran, gempa, bahan kimia, dan nuklir.
 
Mereka memperoleh pengalaman terlibat dalam kecelakaan, sekaligus dilatih untuk memahami cara menggunakan peralatan keselamatan, cara menyelamatkan diri saat bencana, serta cara memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
 
Mahasiswa UI juga mengikuti simulasi jatuh dari ketinggian, kedaruratan di subway, menyelamatkan diri dari perahu tenggelam, dan kegiatan simulasi lainnya.
Cindy, salah seorang mahasiswa FKM UI yang ikut dalam program tersebut antusias dengan pengalaman yang dirasakannya.
 
“Saat mengikuti program ini, saya senang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru terkait ilmu K3 yang diterapkan di Korea Selatan. Salah satunya saat berkunjung KOSHA dan ULSANSafer. Kami berharap di Indonesia dapat dikembangkan Lembaga serupa dengan KOSHA dan ULSANSafer untuk meningkatkan kesadaran terkait K3,” kata Cindy.
 
Baca juga: Gerakan UI Mengajar Ajarkan Otoritas Tubuh pada Siswa SDN 26 Tegineneng Lampung

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan