Gerakan UI Mengajar di SDN 26 Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung. DOK UI
Gerakan UI Mengajar di SDN 26 Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung. DOK UI

Gerakan UI Mengajar Ajarkan Otoritas Tubuh pada Siswa SDN 26 Tegineneng Lampung

Renatha Swasty • 22 Januari 2024 13:40
Jakarta: Gerakan UI Mengajar (GUIM) Angkatan 13 menggandeng Forum Anak Pesawaran (Fornasa) mengajarkan pendidikan seks kepada siswa SDN 26 Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kelas Otoritas Tubuh ini  bertujuan memberikan edukasi kepada siswa mengenai bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain.
 
Kelas Otoritas Tubuh menyasar rombongan belajar dari kelas 1 sampai 6. Materi dikemas interaktif, mulai dari pertunjukan wayang kertas, bernyanyi, mewarnai, hingga permainan Eat Bulaga.
 
Dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, sesi pertama dimulai dengan pertunjukan wayang kertas. ini menceritakan kebingungan Nobita terkait perbedaan laki-laki dan perempuan.

Farida dan Hanif, staf Departemen Sosial Masyarakat BEM UI 2023 sekaligus Penanggung Jawab (PJ) Kelas Otoritas Tubuh, mengaku sengaja memilih karakter di serial Doraemon sebagai tokoh wayang. Penayangan wayang dengan karakter kartun akan lebih menarik perhatian siswa sekolah dasar untuk menyimak cerita.
 
Sesi selanjutnya, mewarnai. Setiap siswa diberikan kertas bergambar tubuh manusia yang harus mereka warnai.
 
Setelah seluruh gambar diwarnai, siswa ditugaskan melingkari area yang merupakan privasi tubuh mereka. Dengan begitu, siswa menjadi semakin paham dan hafal area mana saja yang tidak boleh disentuh atau dilihat orang lain.
 
Adapun pada siswa kelas 4, 5, dan 6 terdapat materi tambahan mengenai pubertas. Siswa diedukasi terkait tanda-tanda pubertas baik pada laki-laki maupun perempuan.
 
Setiap kelas juga ramai oleh sorakan nyanyian lagu berjudul Mengenal Sentuhan ciptaan Sri Seskya Situmorang. Selama kelas berlangsung, seluruh siswa SDN 26 Tegineneng antusias dan interaktif dalam menerima materi.
 
GUIM 13 dan Fornasa berharap melalui kelas Otoritas Tubuh setiap anak dapat memahami dan menghargai area privasi tubuhnya. Sehingga, dapat menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindakan kekerasan seksual.
 
Baca juga: Gerakan Universitas Indonesia Mengajar Kembali Digelar, Lampung Dipilih Jadi Titik Aksi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan