Ia menjelaskan apabila ada penurunan jumlah penerimaan siswa di suatu sekolah, maka hal itu disebabkan oleh kuota di PTN. Ganefri mencontoh penerimaan mahasiswa baru di Universitas Padjadjaran (Unpad).
"Di Unpad Tahun 2023 itu, dia hanya menerima dari 600 SLTA, kemudian di tahun ini, dia menerima dari 1.100 SLTA. Artinya, ada jatah di masing-masing sekolah yang berkurang," jelas Ganefri dalam siaran YouTube Vox Populi Institute Indonesia dikutip Senin, 22 April 2024.
Hal yang sama juga terjadi di Universitas Brawijaya (UB). UB menurunkan kuota penerimaan mahasiswa baru lewat jalur SNBP dari 30 persen pada 2023 menjadi 20 persen di 2024.
"Jadi, karena dia (UB) PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum) memang diberikan kewenangan itu, jadi dia lebih sedikit menerima," sebut Ganefri.
Dia menegaskan SNBP tidak bisa dijadikan tolok ukur kesuksesan Kurikulum Merdeka. Sebab, ada banyak faktor yang memengaruhi kelulusan siswa.
"Jadi, tidak bisa dilihat dari SNBP begitu saja," tutur dia.
| Baca juga: Kepsek Sekolah Penggerak Akui Siswa Lolos SNBP 2024 Menurun |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
