"Apa yang diharapkan (BAN-PT) mungkin tidak sesuai, tapi perbaikan (PTS) terus ada dan dilakukan," kata Budi kepada Medcom.id, Kamis, 2 Agustus 2018.
Salah satu perbaikannya, ada peningkatan dari sisi sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik. Saat ini PTS menggunakan dosen dengan kualifikasi minimal pendidikan S2.
Menurut Budi, BAN-PT tidak hanya menilai dari satu aspek. Misalnya, kasus 600 program studi swasta dan negeri yang terkena kasus plagiarisme.
"Tetap peningkatan ada, cuma kita harus pilah-pilah peningkatan dari segi apa," ucap Budi.
Sebelumnya, Dewan Eksekutif BAN-PT, Tjan Basaruddin mengatakan perkembangan akreditasi Perguruan Tinggi (PT) cenderung jalan di tempat. Salah satunya disebabkan karena Perguruan Tinggi Swasta yang jumlahnya mencapai ribuan itu, tidak kunjung melakukan perbaikan di internal institusi masing-masing.
Baca: Kualitas Dosen Rendah Hambat Akreditasi
Bila dilihat secara kuantitas, Budi mengklaim terjadi peningkatan akreditasi di kalangan PTS, dari yang semula terakreditasi C ke B. Budi mengklaim, jumlah ini meningkat signifikan dari total perguruan tinggi swasta di Indonesia.
"Jadi kalau ada yang menyatakan itu paradox, penilaiannya BAN-PT sendiri yang menilai terus kemudian mengatakan tidak ada peningkatan, itu hitungannya meningkat kok," tegas Budi.
Mandeknya akreditasi PTS tidak bisa diukur sama rata. BAN-PT harus melihat kasus per kasus. Bahkan bila menuju ke jauh ke belakang, akreditas PTS di masa lampau jauh lebih buruk.
"Saya katakan, saya mengakui bahwa hal itu terjadi di beberapa PTN dan PTS, tapi kalau kita mundur kebelakang mungkin dulu lebih parah lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id