Ketua Umum Pengurus Pusat IGI, Muhammad Ramli Rahim menyatakan dukungannya terhadap rencana penerapan sistem zonasi guru, karena berdasarkan kajian IGI, sistem tersebut akan meruntuhkan kasta-kasta di dalam dunia pendidikan yang selama ini terbangun. "Puluhan tahun terbangun kasta dalam dunia pendidikan, dan memberi dampak negatif serta mendegradasi integritas siswa, guru, dan orang tua," kata Ramli, di Jakarta, Selasa, 4 September 2018.
Ia berharap, suatu ketika dalam waktu yang tidak begitu lama, akan tercipta kondisi di mana semua sekolah sama baiknya. Untuk itu, kata Ramli, pemerintah harus bertindak cepat dalam melakukan pemerataan kualitas pendidikan yang dimulai dari pemerataan guru.
Menurut Ramli, guru-guru terbaik harus disebar ke semua sekolah secara merata. "Dan itu harus diumumkan pemerintah, agar orang tua, dan siswa yakin bahwa menyekolahkan anak di sekolah samping rumahnya, akan sama baiknya dengan menyekolahkan anak di sekolah yang jaraknya 30 kilometer dari rumah," tegas Ramli.
Baca: Kemendikbud Diminta Jelaskan Rencana Zonasi Guru
Zonasi guru harus memberikan keyakinan kepada orang tua, bahwa menyekolahkan anaknya di SMAN 8 Bandung sama baiknya dengan menyekolah anaknya di SMAN 4 Watampone, atau SMAN 1 Fak fak. "Karena itu pemerintah harus menyegerakan zonasi guru ini, dan harus segera dilanjutkan dengan zonasi fasilitas sekolah," tandasnya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menggunakan sistem zonasi sebagai rujukan dalam merotasi guru untuk pemerataan di seluruh Tanah Air.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, selain zonasi untuk siswa, pemerintah juga akan menerapkan sistem zonasi untuk guru, sehingga akan terpetakan distribusi guru di sekolah mana yang menumpuk, dan mana yang kekurangan guru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
